Ini Alasan DKI Percepat Penambahan Bus
A
A
A
JAKARTA - Rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) milik DKI Jakarta akan dibangun setelah pembangunan Mas Rapid Transit (MRT) dan kereta api ringan Jakarta-Bandung selesai. Sambil menunggu, Pemprov DKI percepat penambahan bus sebanyak 832 unit.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menuturkan, selain adanya pembangunan kereta api cepat, Jakarta-Bandung, penundaan pembangunan LRT itu dikarenakan ketidaksiapan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Hal itu terlihat belum adanya kajian trase yang merupakan langkah awal untuk pembangunan LRT.
Untuk itu, sebagai pengganti sementara sebelum terwujudnya LRT, Dishubtrans bersama BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mempercepat penambahan bus. (Baca: Kelola Bus Hibah, DKI Pastikan Tarif Lebih Murah dari APTB)
"Saat ini kami telah meminta PT Trasnportasi Jakarta untuk merancang rencana operasional dan rupiah per kilometernya. Jadi begitu bus datang, tunggu surat langsung jalan. Jangan sampai bus datang, baru dirancang rencanannya," kata Andri Yansyah saat dihubungi, Senin 18 Januari 2016.
Andri menjelaskan, penambahan bus yang kemungkinan besar dapat dilakukan dan dioperasikan dalam waktu cepat, yakni sekitar 832 bus. 190 unit bus Kopaja, 200 bus operator Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), yang akan digantikan 600 bus Transjabodetabek dari Kementerian dan pemanfaatan 432 bus pengadaan 2013.
Menurutnya, semua bus tersebut hanya tinggal pengurusan surat di kepolisian dan kajian rupiah per kilometernya. Sementara unit busnya sendiri sudah siap. Dia menargetkan, ratusan bus itu dapat direalisasikan pada Maret 2016.
Bus-bus tersebut, lanjut Andri, akan diprioritaskan untuk mengakomodir kebutuhan dalam kota, khsusnya kawasan yang dekat dengan Rumah Susun Nawa (Rusunawa) mengingat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta sedikitnya 100 bus yang melintasi Rusunawa.
"Direksi PT Transportasi Jakarta sudah kami minta segera mengurus realisasi bus tersebut. Itu kan sudah jelas ada busnya. Trasenya harus terintegrasi dengan moda transportasi lainnya," ungkapnya.
PILIHAN:
Ini Bukti Bahrun Naim Terlibat Serangan Bom di Sarinah
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menuturkan, selain adanya pembangunan kereta api cepat, Jakarta-Bandung, penundaan pembangunan LRT itu dikarenakan ketidaksiapan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Hal itu terlihat belum adanya kajian trase yang merupakan langkah awal untuk pembangunan LRT.
Untuk itu, sebagai pengganti sementara sebelum terwujudnya LRT, Dishubtrans bersama BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mempercepat penambahan bus. (Baca: Kelola Bus Hibah, DKI Pastikan Tarif Lebih Murah dari APTB)
"Saat ini kami telah meminta PT Trasnportasi Jakarta untuk merancang rencana operasional dan rupiah per kilometernya. Jadi begitu bus datang, tunggu surat langsung jalan. Jangan sampai bus datang, baru dirancang rencanannya," kata Andri Yansyah saat dihubungi, Senin 18 Januari 2016.
Andri menjelaskan, penambahan bus yang kemungkinan besar dapat dilakukan dan dioperasikan dalam waktu cepat, yakni sekitar 832 bus. 190 unit bus Kopaja, 200 bus operator Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), yang akan digantikan 600 bus Transjabodetabek dari Kementerian dan pemanfaatan 432 bus pengadaan 2013.
Menurutnya, semua bus tersebut hanya tinggal pengurusan surat di kepolisian dan kajian rupiah per kilometernya. Sementara unit busnya sendiri sudah siap. Dia menargetkan, ratusan bus itu dapat direalisasikan pada Maret 2016.
Bus-bus tersebut, lanjut Andri, akan diprioritaskan untuk mengakomodir kebutuhan dalam kota, khsusnya kawasan yang dekat dengan Rumah Susun Nawa (Rusunawa) mengingat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta sedikitnya 100 bus yang melintasi Rusunawa.
"Direksi PT Transportasi Jakarta sudah kami minta segera mengurus realisasi bus tersebut. Itu kan sudah jelas ada busnya. Trasenya harus terintegrasi dengan moda transportasi lainnya," ungkapnya.
PILIHAN:
Ini Bukti Bahrun Naim Terlibat Serangan Bom di Sarinah
(mhd)