Warga Kencingi Pecahan Tubuh Teroris Bom Bunuh Diri di Sarinah
A
A
A
JAKARTA - Pasca ledakan di Pos Polisi Sarinah, darah dan tulang teroris bunuh diri berserakan di pos polisi. Warga pun berkerumun menyaksikan tulang itu dengan foto selfie.
Berdasarkan pantauan, warga masih tampak berkerumun di dekat Pos Polisi Sarinah. Mereka berkerumun untuk menyaksikan pecahan tubuh teroris yang masih berserakan di dekat pos.
Tampak tulang belulang yang diduga teroris itu masih berada di dekat pos. Darah dan kaos pun masih ada. Bahkan, warga pun tampak bersenda gurau dengan pecahan tubuh teroris itu.
"Bisa dibawa pulang tuh. Disop saja," kata warga yang berkerumun di lokasi, Kamis (14/1/2016).
Salah seorang warga bernama Indra (33) menyatakan, kalau tulang dan baju itu milik salah seorang teroris yang baru saja meledakan diri.
"Dia ini telanjang. Setelah pos pol meledak, dia kan lari ke arah pos pol. Niatnya mau ikut temannya yang kabur naik motor," ujarnya pada sindonews di lokasi.
Namun polisi mengejar hingga sampai ke depan pos. Saat dikejar, teroris yang tidak mengenakan kaos itu mengancam untuk tidak mengejarnya.
"Dia ngancam, saya bom kalau mengejar terus. Kata polisi, kita tidak takut. Eh bener dia meledakan diri. Itu ledakan kedua setelah di dalam pos," paparnya.
Baru setelah itu terjadi ledakan susulan di depan Starbuck. Polisi pun terlibat baku tembak dengan teroris. "Awalnya saya kira itu ban pecah. Teman saya penasaran, bukan itu bom. Itu sudah rame polisi," terangnya.
Saat itu, temannya yang bernama Yudi itu pun terkena peluru nyasar di bagian perutnya. Dia lalu meminta tolong warga untuk membawanya ke RSCM.
"Lukanya ga terlalu berat. Sekarang masih dirawat. Saya kesini lagi mau lihat. Sudah selesai semua. Iya, lihat itu bekas tulangnya lalu saya kencingin saja karena kesal," tutupnya.
Saat ini, polisi pun menutup pos polisi itu. Kaca-kaca masih tampak berserakan di sekitaran pos.
Berdasarkan pantauan, warga masih tampak berkerumun di dekat Pos Polisi Sarinah. Mereka berkerumun untuk menyaksikan pecahan tubuh teroris yang masih berserakan di dekat pos.
Tampak tulang belulang yang diduga teroris itu masih berada di dekat pos. Darah dan kaos pun masih ada. Bahkan, warga pun tampak bersenda gurau dengan pecahan tubuh teroris itu.
"Bisa dibawa pulang tuh. Disop saja," kata warga yang berkerumun di lokasi, Kamis (14/1/2016).
Salah seorang warga bernama Indra (33) menyatakan, kalau tulang dan baju itu milik salah seorang teroris yang baru saja meledakan diri.
"Dia ini telanjang. Setelah pos pol meledak, dia kan lari ke arah pos pol. Niatnya mau ikut temannya yang kabur naik motor," ujarnya pada sindonews di lokasi.
Namun polisi mengejar hingga sampai ke depan pos. Saat dikejar, teroris yang tidak mengenakan kaos itu mengancam untuk tidak mengejarnya.
"Dia ngancam, saya bom kalau mengejar terus. Kata polisi, kita tidak takut. Eh bener dia meledakan diri. Itu ledakan kedua setelah di dalam pos," paparnya.
Baru setelah itu terjadi ledakan susulan di depan Starbuck. Polisi pun terlibat baku tembak dengan teroris. "Awalnya saya kira itu ban pecah. Teman saya penasaran, bukan itu bom. Itu sudah rame polisi," terangnya.
Saat itu, temannya yang bernama Yudi itu pun terkena peluru nyasar di bagian perutnya. Dia lalu meminta tolong warga untuk membawanya ke RSCM.
"Lukanya ga terlalu berat. Sekarang masih dirawat. Saya kesini lagi mau lihat. Sudah selesai semua. Iya, lihat itu bekas tulangnya lalu saya kencingin saja karena kesal," tutupnya.
Saat ini, polisi pun menutup pos polisi itu. Kaca-kaca masih tampak berserakan di sekitaran pos.
(san)