BBM Turun, Organda DKI Masih Bahas Penurunan Tarif Angkot
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI masih melakukan pembahasan terkait penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kemungkinan berdampak pada turunnya tarif angkutan umum di DKI Jakarta.
Per 5 Januari 2016 kemarin, pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi yakni, premium turun menjadi Rp7.150 per liter dari harga semula Rp7.300 per liter. Sedangkan Solar turun menjadi Rp5.950 per liter dari harga sebelumnya Rp6.700 per liter.
“Premium dikonsumsi taksi dan mikrolet. Kalau bagi yang konsumsi premium penurunan sebesar itu sulit menurunkan tarif. Kalau yang masalah solar lagi dibahas oleh tim evaluasi. Sampai sejauh mana bisa dilakukan penurunan tarif,” ungkap Ketua Organda DKI Jakarta Sahfruhan Sinungan ketika dihubungi Sindonews Rabu (6/1/2016).
Safruhan menambahkan, untuk menetapkan tarif mesti bermusyawarah dengan beberapa pihak, mengingat harga BBM juga selalu berubah atau fluktuatif.
“Masih dibahas. Tentu pembahasannya melibatkan Dishub DKI, Dirjen Hubdar Kemenhub. Apalagi yang solar itu kan ada bus AKAP juga, mudah-mudahan minggu ini ada hasilnya,” ujarnya.
Setelah melalui pembahasan dan keluar hasilnya, Organda DKI akan segera membuat keputusan terkait penurunan tarif angkutan umum.“Hasilnya nanti akan kita sampaikan. Kita buat keputusannya dan saat ini masih menggunakan tarif lama,” tutupnya.
Per 5 Januari 2016 kemarin, pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi yakni, premium turun menjadi Rp7.150 per liter dari harga semula Rp7.300 per liter. Sedangkan Solar turun menjadi Rp5.950 per liter dari harga sebelumnya Rp6.700 per liter.
“Premium dikonsumsi taksi dan mikrolet. Kalau bagi yang konsumsi premium penurunan sebesar itu sulit menurunkan tarif. Kalau yang masalah solar lagi dibahas oleh tim evaluasi. Sampai sejauh mana bisa dilakukan penurunan tarif,” ungkap Ketua Organda DKI Jakarta Sahfruhan Sinungan ketika dihubungi Sindonews Rabu (6/1/2016).
Safruhan menambahkan, untuk menetapkan tarif mesti bermusyawarah dengan beberapa pihak, mengingat harga BBM juga selalu berubah atau fluktuatif.
“Masih dibahas. Tentu pembahasannya melibatkan Dishub DKI, Dirjen Hubdar Kemenhub. Apalagi yang solar itu kan ada bus AKAP juga, mudah-mudahan minggu ini ada hasilnya,” ujarnya.
Setelah melalui pembahasan dan keluar hasilnya, Organda DKI akan segera membuat keputusan terkait penurunan tarif angkutan umum.“Hasilnya nanti akan kita sampaikan. Kita buat keputusannya dan saat ini masih menggunakan tarif lama,” tutupnya.
(whb)