DKI Gelontorkan Rp130 Miliar untuk Benahi Utilitas

Selasa, 05 Januari 2016 - 04:25 WIB
DKI Gelontorkan Rp130...
DKI Gelontorkan Rp130 Miliar untuk Benahi Utilitas
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta segera membuat ducting (penyaluran pipa) untuk memperbaiki instalasi jaringan utilitas. Sebanyak Rp130 miliar dikeluarkan untuk pemasangan ducting di bawah permukaan tanah tersebut.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, anggaran Rp130 miliar digelontorkan untuk pembuatan ducting yang akan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga. Nantinya, pendekatan yang akan dilakukan melalui pendekatan terintegrasi dengan pedestrian.

Jadi, di bawah trotoar akan diatur kembali di mana ruang utilitas, saluran ataupun jaringan kabel lainnya. "Idealnya seluruh instalasi utilitas memang harus di bawah tanah. Kami menyayangkan adanya persitiwa tewasnya pegawai bus Transjakarta yang tersetrum. Kami sudah berkordinasi dengan semua pihak untuk mengecek fasilitas umum rawan setrum," kata Tuty Kusumawati di Balai Kota, Senin 4 Januari 2015 kemarin.

Tuty menjelaskan, sebenarnya rencana pembuatan ducting sudah dianggarkan pada tahun lalu. Namun, karena pembuatan ducting merupakan barang baru yang memerlukan penanganan khusus, akhirnya pelelangannya gagal dan dianggarkan kembali pada tahun ini. Terlebih, persyaratan dan kelengkapan teknologi ducting lelang tahun ini sudah terpenuhi.

Berdasarkan hasil kordinasi Pemprov DKI dengan PLN, Telkom, dan sebagainya, lanjut Tuty, saat ini masih banyak fasilitas umum rawan setrum. Di mana, banyak miniature circuit breaker (MCB) Penerangan Jalan Umum (PJU) dan sebagainya terbuka dan berada dalam posisi rendah rawan genangan.

Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal menuturkan, pembuatan ducting bertujuan agar dalam perbaikan utilitas tidak merusak jalan atau trotoar. Prioritas pembuatan ducting 2016 akan dilakukan sepanjang koridor bus Transjakarta dan lokasi perbaikan trotoar yang fokus terhadap penataan kabel utilitas.

Sebab, pada 2016, pihaknya akan memperbaiki sepanjang jalan koridor Transjakarta dan trotoar-trotoar di wilayah. Secara teknis, lanjut Yusmada, nantinya kabel-kabel utilitas di bawah tanah tidak lagi berada langsung di bawah trotoar dan jalan.

Sehingga apabila ada perbaikan utilitas, pengerjaanya tidak merusak trotoar dan jalan. "Bisa saja dibangun terpisah dengan saluran.‎ Atau membangun gorong-gorong berdiameter antara 1-2 meter hingga menggunakan pipa di bawah tanah," ungkapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5641 seconds (0.1#10.140)