Kabel Semrawut, Pemkot Salahkan Sikap Cuek PLN & Telkom
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Barat menilai sikap PT PLN dan Telkom sangat cuek terhadap keberadaan kabel-kabel yang mereka miliki. Akibatnya, di wilayah Jakarta Barat banyak ditemui kabel semrawut.
Kepala Sudin Perindustrian dan Energi Pemkot Jakarta Barat Saukani Anton mengakui semerawutnya kabel di sejumlah ruas jalan di Jakarta Barat, seperti kawasan Binus Palmerah, Meruya dan Kembangan.
"Kami seringkali melaporkan itu ke pemilik kabel, seperti PLN, Telkom maupun instansi lainnya. Namun hingga saat ini, upaya pembenahan belum juga dilakukan," kata Saukani, Senin 4 Januari 2016 kemarin.
Saukani menuturkan, penanganan permasalahan ini pun cukup dilematis. Bisa saja Pemkot melakukan sanksi tegas dengan memutus jaringan bila keadanya mendesak, tapi yang akan menjadi korbannya masyarakat setempat.
Sejauh ini, lanjut Saukani, mengatasi permasalahan semerawutan kabel hanya dapat dilakukan dengan cara mengimbau dan memberikan penyuluhan kepada pemilik kabel maupun pemilik bangunan.
Camat Palmerah Zery Ronaldy menambahkan, kesemrawutan yang ada di wilayahnya, tak lepas dari berkembangnya kawasan pemukiman dan bisnis di sekitar Universitas Binus yang berada di Kelurahan Palmerah dan Kelurahan Kemanggisan.
Kondisi itulah yang mendorong adanya pembangunan instalasi pemasangan listrik baru dan berujung kesemerawutan kabel di wilayahnya.
Zery mengaku binggung untuk penanangan terhadap kabel tersebut karena dibutuhkan keahlian khusus yang notabennya tidak dimiliki oleh petugas PPSU. "Kalo sampai petugas (PPSU) ada yang kesetrum, malah nantinya timbul masalah baru," ucapnya.
Kepala Sudin Perindustrian dan Energi Pemkot Jakarta Barat Saukani Anton mengakui semerawutnya kabel di sejumlah ruas jalan di Jakarta Barat, seperti kawasan Binus Palmerah, Meruya dan Kembangan.
"Kami seringkali melaporkan itu ke pemilik kabel, seperti PLN, Telkom maupun instansi lainnya. Namun hingga saat ini, upaya pembenahan belum juga dilakukan," kata Saukani, Senin 4 Januari 2016 kemarin.
Saukani menuturkan, penanganan permasalahan ini pun cukup dilematis. Bisa saja Pemkot melakukan sanksi tegas dengan memutus jaringan bila keadanya mendesak, tapi yang akan menjadi korbannya masyarakat setempat.
Sejauh ini, lanjut Saukani, mengatasi permasalahan semerawutan kabel hanya dapat dilakukan dengan cara mengimbau dan memberikan penyuluhan kepada pemilik kabel maupun pemilik bangunan.
Camat Palmerah Zery Ronaldy menambahkan, kesemrawutan yang ada di wilayahnya, tak lepas dari berkembangnya kawasan pemukiman dan bisnis di sekitar Universitas Binus yang berada di Kelurahan Palmerah dan Kelurahan Kemanggisan.
Kondisi itulah yang mendorong adanya pembangunan instalasi pemasangan listrik baru dan berujung kesemerawutan kabel di wilayahnya.
Zery mengaku binggung untuk penanangan terhadap kabel tersebut karena dibutuhkan keahlian khusus yang notabennya tidak dimiliki oleh petugas PPSU. "Kalo sampai petugas (PPSU) ada yang kesetrum, malah nantinya timbul masalah baru," ucapnya.
(whb)