Tujuh Bulan Jual Ayam Tiren, Ini Kata Pedagang
A
A
A
JAKARTA - Gudang peredaran ayam mati kemarin (tiren) yang berada di Kampung Rawa Sumur, Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur sudah beroperasi selama tujuh bulan. Pelaku mengoplos ayam tiren dengan ayam yang belum lama disembelih.
"Produksinya di sini, buat campuran yang hidup sama yang mati. Saya baru tujuh bulan jalani bisnis ini," kata Pardi (38), pedagang tiren oplosan di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Senin (14/12/2015).
Pardi mengaku, dirinya mendapatkan pasokan ayam tiren itu dari pemotongan yang ada di kawasan Pulogadung. Modal untuk membeli bangkai ayam itu sekitar Rp4.000 hingga Rp5.000. "Ayam nya dari yang mati-mati di truk (hewan)," ujar Pardi.
Setelah itu, ayam dibawa ke gudang milik Pardi. Di sana, ayam tiren dicampur dengan ayam hidup yang dibelinya. Ia mengaku setelahnya menjual kembali ayam tiren itu dengan harga Rp7.000 hingga Rp8.000.
Meski demikian, dia mengaku tidak mengetahui para pembelinya itu dari kalangan ibu rumah tangga atau pedagang makanan. Bagi dia, yang penting dagangannya laris.
"Kalau soal itu saya enggak tahu mas. Siapa dan buat diolah apalagi daging ayam itu," tutupnya. (Baca: Polisi Gerebek Gudang Peredaran Ayam Tiren di Jakarta)
Sebelumnya diberitakan Polsek Cakung menangkap tiga orang yang terlibat dalam penjualan bangkai ayam itu. Polisi mendapatkan laporan itu dari masyarakat.
PILIHAN:
Kejar Geng Motor di Ancol Timur, Peluru Polisi Nyasar ke Tukang Ojek
"Produksinya di sini, buat campuran yang hidup sama yang mati. Saya baru tujuh bulan jalani bisnis ini," kata Pardi (38), pedagang tiren oplosan di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Senin (14/12/2015).
Pardi mengaku, dirinya mendapatkan pasokan ayam tiren itu dari pemotongan yang ada di kawasan Pulogadung. Modal untuk membeli bangkai ayam itu sekitar Rp4.000 hingga Rp5.000. "Ayam nya dari yang mati-mati di truk (hewan)," ujar Pardi.
Setelah itu, ayam dibawa ke gudang milik Pardi. Di sana, ayam tiren dicampur dengan ayam hidup yang dibelinya. Ia mengaku setelahnya menjual kembali ayam tiren itu dengan harga Rp7.000 hingga Rp8.000.
Meski demikian, dia mengaku tidak mengetahui para pembelinya itu dari kalangan ibu rumah tangga atau pedagang makanan. Bagi dia, yang penting dagangannya laris.
"Kalau soal itu saya enggak tahu mas. Siapa dan buat diolah apalagi daging ayam itu," tutupnya. (Baca: Polisi Gerebek Gudang Peredaran Ayam Tiren di Jakarta)
Sebelumnya diberitakan Polsek Cakung menangkap tiga orang yang terlibat dalam penjualan bangkai ayam itu. Polisi mendapatkan laporan itu dari masyarakat.
PILIHAN:
Kejar Geng Motor di Ancol Timur, Peluru Polisi Nyasar ke Tukang Ojek
(mhd)