Beromzet Rp2 Juta per Hari, Gudang Pengoplos Gas Digerebek
A
A
A
BEKASI - Petugas Polresta Bekasi Kota menangkap dua pengoplos gas isi 3 kg ke tabung 12 kg di Kampung Kebantenan, Jatiasih, Kota Bekasi. Omzet pengoplos gas ini mencapai Rp2 juta per hari.
Dua pelaku yang ditangkap petugas Lammarjoyo Erikjon (35) dan Lamsudirmanto Ediper (38). ”Mereka mengoplos gas bersubsidi ke ke tabung 12 Kg,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Ujang Rohanda, Senin 30 November 2015 kemarin.
Ujang menjelaskan, kedua pelaku membeli gas subsidi 3 kg kemudian dipindahkan ke tabung gas 12 kg non-subsidi. Ketika sudah dipindahkan, tabung gas tersebut dijual sebagai barang non-subsidi.
"Mereka mengeluarkan modal Rp60.000 untuk membeli empat tabung ukuran 3 kg. Kemudian mereka menyuntikan gas tersebut ke tabung ukuran 12 kg. Setelah itu, tabung gas 12 kg dijual seharga Rp130.000 per tabung," jelas Ujang.
Ujang menuturkan, kedua pelaku sudah beraksi selama dua pekan. Satu harinya mampu menjual 28-30 tabung gas 12 kg dengan keuntungan berkisar Rp2 juta per hari. Dari lokasi penggerebekan ini petugas menyita barang bukti berupa tabung gas 3 kg sebanyak 564 tabung dan tabung gas 12 kg sebanyak 106 tabung.
Kemudian dua mobil operasional Suzuki APV bernopol B 9737 KAH dan Suzuki Carry bernopol B 9042 VI, serta 20 selang regulator.
Salah satu pelaku, Lamsudirmanto Ediper mengatakan, setiap menyuntikan tabung gas selalu menyematkan es balok di bagian atas regulator. Tujuannya, agar suhu pemindahan gas stabil dan menghindari ledakan.”Kalau dipindahkan saja, pasti menimbulkan hawa panas, makanya dikasih es balok biar suhunya stabil,” katanya.
Dua pelaku yang ditangkap petugas Lammarjoyo Erikjon (35) dan Lamsudirmanto Ediper (38). ”Mereka mengoplos gas bersubsidi ke ke tabung 12 Kg,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Ujang Rohanda, Senin 30 November 2015 kemarin.
Ujang menjelaskan, kedua pelaku membeli gas subsidi 3 kg kemudian dipindahkan ke tabung gas 12 kg non-subsidi. Ketika sudah dipindahkan, tabung gas tersebut dijual sebagai barang non-subsidi.
"Mereka mengeluarkan modal Rp60.000 untuk membeli empat tabung ukuran 3 kg. Kemudian mereka menyuntikan gas tersebut ke tabung ukuran 12 kg. Setelah itu, tabung gas 12 kg dijual seharga Rp130.000 per tabung," jelas Ujang.
Ujang menuturkan, kedua pelaku sudah beraksi selama dua pekan. Satu harinya mampu menjual 28-30 tabung gas 12 kg dengan keuntungan berkisar Rp2 juta per hari. Dari lokasi penggerebekan ini petugas menyita barang bukti berupa tabung gas 3 kg sebanyak 564 tabung dan tabung gas 12 kg sebanyak 106 tabung.
Kemudian dua mobil operasional Suzuki APV bernopol B 9737 KAH dan Suzuki Carry bernopol B 9042 VI, serta 20 selang regulator.
Salah satu pelaku, Lamsudirmanto Ediper mengatakan, setiap menyuntikan tabung gas selalu menyematkan es balok di bagian atas regulator. Tujuannya, agar suhu pemindahan gas stabil dan menghindari ledakan.”Kalau dipindahkan saja, pasti menimbulkan hawa panas, makanya dikasih es balok biar suhunya stabil,” katanya.
(whb)