Gagal Raih Adipura, Bekasi Tuding Jakarta Jadi Penyebab
A
A
A
BEKASI - Pemkot Bekasi menilai gagalnya Kota Bekasi mendapatkan Piala Adipura 2015 lantaran keberadaan TPST Bantar Gebang milik Pemprov DKI. Pasalnya, TPST tersebut menjadi salah satu titik penilaian tim dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
”Salah satu penyebab kami gagal meraih gelar kota terbersih, karena KLH menilai pengelolaan sampah di Bekasi,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Rabu 25 November 2015 kemarin. Sehingga, kata dia, KLH tidak melihat ada aset siapa di tempat yang dinilai.
Menurut Syaikhu, di Kota Bekasi ada TPST Bantar Gebang seluas 110 hektare milik Pemprov DKI Jakarta. Adanya tempat pembuangan sampah ini, menjadi kerugian bagi Kota Bekasi dalam memperebutkan Adipura.
”Ini kerugian Kota Bekasi, kita pelimpahan sampah DKI,” katanya. Syaikhu menjelaskan, seharusnya DKI Jakarta bisa menata sampah agar tidak tercecer di jalan. Untuk itu, pihaknya meminta Pemprov DKI menggunakan truk sampah konvektor, sehingga sampah dan air lindi tidak tercecer saat mengangkut sampah dan tidak membuat Bekasi menjadi kotor dan kumuh.
Dalam perolehan nilai Adipura, lanjut dia, Kota Bekasi masih di posisi memprihatinkan dengan nilai 65,68. Di bawah Kota Bekasi ada Bandar Lampung dengan nilai 56,65, Sungguminasa dengan nilai 52,05, dan Kuala Tungkal dengan nilai 36,99.
”Salah satu penyebab kami gagal meraih gelar kota terbersih, karena KLH menilai pengelolaan sampah di Bekasi,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Rabu 25 November 2015 kemarin. Sehingga, kata dia, KLH tidak melihat ada aset siapa di tempat yang dinilai.
Menurut Syaikhu, di Kota Bekasi ada TPST Bantar Gebang seluas 110 hektare milik Pemprov DKI Jakarta. Adanya tempat pembuangan sampah ini, menjadi kerugian bagi Kota Bekasi dalam memperebutkan Adipura.
”Ini kerugian Kota Bekasi, kita pelimpahan sampah DKI,” katanya. Syaikhu menjelaskan, seharusnya DKI Jakarta bisa menata sampah agar tidak tercecer di jalan. Untuk itu, pihaknya meminta Pemprov DKI menggunakan truk sampah konvektor, sehingga sampah dan air lindi tidak tercecer saat mengangkut sampah dan tidak membuat Bekasi menjadi kotor dan kumuh.
Dalam perolehan nilai Adipura, lanjut dia, Kota Bekasi masih di posisi memprihatinkan dengan nilai 65,68. Di bawah Kota Bekasi ada Bandar Lampung dengan nilai 56,65, Sungguminasa dengan nilai 52,05, dan Kuala Tungkal dengan nilai 36,99.
(whb)