11 Sekolah di Jakarta Timur Berada di Titik Rawan Banjir
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 11 sekolah di Jakarta Timur berada di titik rawan banjir. Hal itu diketahui berdasarkan data yang dimiliki Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2.
Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2 Ungkadi mengatakan, ke-11 sekolah yang berada di titik rawan banjir adalh SDN Cililitan 03, SDN Cawang 03, SDN Batu Ampar 05, SDN Cipinang Melayu 09 dan 10. Kemudian SMAN 113, SMAN 9, SMAN 99, dan SMPN 257 Ciracas, SMPN 49 Kramatjati, serta SMPN 126 Kramatjati.
"Rata-rata sekolah yang rawan banjir ini berada di daerah cekungan dan saluran airnya sempit. Sehingga saat hujan air menggenang ke sekolah-sekolah tersebut," ujarnya di Jakarta, Sabtu (21/11/2015).
Salah satunya adalah SDN Batu Ampar 05, sambung Ungkadi, posisinya di daerah cekungan dan dikelilingi rawa. Bahkan saluran air yang ada di dekat sekolah ini dipenuhi eceng gondok.
Sehingga saat musim hujan, saluran air di lingkungan sekolah penuh dengan keong, ikan dan katak. SMAN 113 Lubang Buaya kerap menjadi langganan banjir karena saluran air warga mengalir ke dalam lingkungan sekolah.
Ironisnya saluran air di areal sekolah dan pemukiman warga juga sempit. Sehingga hujan deras air menggenangi 10 ruang kelas yang ada.
"Untuk mencegah adanya hal yang tak diinginkan, kami akan terus memonitor seluruh sekolah rawan banjir," tuturnya.
Sehingga, lanjut Ungkadi, terjadi genangan langsung mengambil tindakan lebih dini. Kemudian, kebanjiran tentunya kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan, sekalipun harus menumpang di sekolah lain dan jam belajar pada sore hari.
PILIHAN:
1 Tahun Pimpin Jakarta, Banjir & Macet Masih Jadi PR Utama Ahok
Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2 Ungkadi mengatakan, ke-11 sekolah yang berada di titik rawan banjir adalh SDN Cililitan 03, SDN Cawang 03, SDN Batu Ampar 05, SDN Cipinang Melayu 09 dan 10. Kemudian SMAN 113, SMAN 9, SMAN 99, dan SMPN 257 Ciracas, SMPN 49 Kramatjati, serta SMPN 126 Kramatjati.
"Rata-rata sekolah yang rawan banjir ini berada di daerah cekungan dan saluran airnya sempit. Sehingga saat hujan air menggenang ke sekolah-sekolah tersebut," ujarnya di Jakarta, Sabtu (21/11/2015).
Salah satunya adalah SDN Batu Ampar 05, sambung Ungkadi, posisinya di daerah cekungan dan dikelilingi rawa. Bahkan saluran air yang ada di dekat sekolah ini dipenuhi eceng gondok.
Sehingga saat musim hujan, saluran air di lingkungan sekolah penuh dengan keong, ikan dan katak. SMAN 113 Lubang Buaya kerap menjadi langganan banjir karena saluran air warga mengalir ke dalam lingkungan sekolah.
Ironisnya saluran air di areal sekolah dan pemukiman warga juga sempit. Sehingga hujan deras air menggenangi 10 ruang kelas yang ada.
"Untuk mencegah adanya hal yang tak diinginkan, kami akan terus memonitor seluruh sekolah rawan banjir," tuturnya.
Sehingga, lanjut Ungkadi, terjadi genangan langsung mengambil tindakan lebih dini. Kemudian, kebanjiran tentunya kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan, sekalipun harus menumpang di sekolah lain dan jam belajar pada sore hari.
PILIHAN:
1 Tahun Pimpin Jakarta, Banjir & Macet Masih Jadi PR Utama Ahok
(mhd)