Setiap 5 Menit, Warga Langganan Banjir Menelepon ke Pos Ini
A
A
A
DEPOK - Memasuki musim penghujan sejumlah elemen mulai dari pemerintah hingga masyarakat sibuk mengantisipasi banjir. Tak terkecuali petugas di sejumlah pintu air di Jabodetabek.
Salah satunya kesibukan terlihat di Pos Pantau Ciliwung di Jembatan Panus, Depok. Petugas Pos Pantau Ciliwung Jembatan Panus Depok, Ardi Suhardi mengatakan, musim penghujan membuat dirinya harus lebih sering memantau ketinggian air.
Seperti tadi malam, ketinggian air mencapai 330 cm atau masuki kategori siaga dua. "Air yang semalam sudah masuk Jakarta. Siang ini sudah kembali normal," kata Ardi Suhardi, Senin (16/11/2015).
Memasuki musim penghujan ini, tak hanya memantau ketinggian air, Andri mengaku, kerap menerima terima telepon dari masyarakat yang tinggal di Bukit Duri, Jakarta Selatan; Kampung Pulo dan Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Tiap lima menit sekali telepon bunyi. Warga ingin mendapatkan informasi soal ketinggian air," ujarnya.
Menurut Ardi, hal ini sangat wajar karena warga bantaran kali sudah mulai waswas dengan kondisi air saat ini. Pasalnya, mereka kuatir terkena banjir. "Sekarang belum puncaknya. Diperkirakan akhir Desember atau awal tahun," pungkasnya.
Salah satunya kesibukan terlihat di Pos Pantau Ciliwung di Jembatan Panus, Depok. Petugas Pos Pantau Ciliwung Jembatan Panus Depok, Ardi Suhardi mengatakan, musim penghujan membuat dirinya harus lebih sering memantau ketinggian air.
Seperti tadi malam, ketinggian air mencapai 330 cm atau masuki kategori siaga dua. "Air yang semalam sudah masuk Jakarta. Siang ini sudah kembali normal," kata Ardi Suhardi, Senin (16/11/2015).
Memasuki musim penghujan ini, tak hanya memantau ketinggian air, Andri mengaku, kerap menerima terima telepon dari masyarakat yang tinggal di Bukit Duri, Jakarta Selatan; Kampung Pulo dan Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Tiap lima menit sekali telepon bunyi. Warga ingin mendapatkan informasi soal ketinggian air," ujarnya.
Menurut Ardi, hal ini sangat wajar karena warga bantaran kali sudah mulai waswas dengan kondisi air saat ini. Pasalnya, mereka kuatir terkena banjir. "Sekarang belum puncaknya. Diperkirakan akhir Desember atau awal tahun," pungkasnya.
(whb)