Saran Profesor IPB untuk Pemprov DKI Soal Pengolahan Sampah
A
A
A
BOGOR - Pemprov DKI Jakarta diminta tegas kepada pengembang perumahan untuk menyediakan fasilitas umum pengolahan sampah. Ini dilakukan agar dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang kerap menjadi konflik dengan kota-kota di sekitarnya.
Pakar sampah limbah padat dari Departemen Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti menyatakan, Pemprov DKI Jakarta harus tegas mendesak pengembang perumahan di DKI Jakarta menyediakan pengelolaan sampah. Menyelesaikan permasalahan sampah, tak cukup membuat atau membangun sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS).
"Sistem pembuangan sampah selama ini umumnya mengumpulkan sampah rumah tangga dan membuang ke TPS. Kemudian diangkut petugas ke TPA. Sistem ini tidak menyelesaikan masalah, yang ada malah menimbulkan masalah jangka panjang," kata Nastiti, Rabu 11 November 2015 kemarin.
Nastiti melanjutkan, perlu pemikiran dan terobosan dalam menyelesaikan masalah sampah di Jakarta, bukan hanya pemerintah tapi semua elemen masyarakat. "Di sejumlah negara maju sudah menggunakan teknologi canggih untuk mengelola sampah. Jakarta sudah saatnya memikirkan penanganan sampah dengan teknologi canggih," ujarnya.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah saat ini yang kondisinya sudah sangat mendesak, maka pengembang perumahan wajib menyediakan pengelolaan sampah secara terpadu. "Yang jelas harus ada upaya strategis dari pemerintah di antaranya melakukan pembinaan massal masyarakat terkait pengelolaan sampah, bukan hanya di Jakarta tapi kalau bisa seluruh Indonesia," pintanya.
Pakar sampah limbah padat dari Departemen Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti menyatakan, Pemprov DKI Jakarta harus tegas mendesak pengembang perumahan di DKI Jakarta menyediakan pengelolaan sampah. Menyelesaikan permasalahan sampah, tak cukup membuat atau membangun sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS).
"Sistem pembuangan sampah selama ini umumnya mengumpulkan sampah rumah tangga dan membuang ke TPS. Kemudian diangkut petugas ke TPA. Sistem ini tidak menyelesaikan masalah, yang ada malah menimbulkan masalah jangka panjang," kata Nastiti, Rabu 11 November 2015 kemarin.
Nastiti melanjutkan, perlu pemikiran dan terobosan dalam menyelesaikan masalah sampah di Jakarta, bukan hanya pemerintah tapi semua elemen masyarakat. "Di sejumlah negara maju sudah menggunakan teknologi canggih untuk mengelola sampah. Jakarta sudah saatnya memikirkan penanganan sampah dengan teknologi canggih," ujarnya.
Menurutnya, untuk mengatasi masalah saat ini yang kondisinya sudah sangat mendesak, maka pengembang perumahan wajib menyediakan pengelolaan sampah secara terpadu. "Yang jelas harus ada upaya strategis dari pemerintah di antaranya melakukan pembinaan massal masyarakat terkait pengelolaan sampah, bukan hanya di Jakarta tapi kalau bisa seluruh Indonesia," pintanya.
(whb)