Jelang Akhir Tahun, APBD DKI Baru Terserap 34%
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan penyerapan APBD DKI saat ini telah mencapai 34%. Penyerapan ini dilihat dari Pergub APBD DKI 2015.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, dari total APBD 2015 sebesar Rp69,28 triliun, DKI baru mampu menyerap hampir Rp23,5 triliun. Jika dilihat dari bulan yang sudah berjalan, Saefullah menyebut hanya bisa menyerap 70% atau sebesar Rp48,4 triliun dapat terserap.
“Saat ini penyerapan anggaran sudah mencapai 34%. Yakin hingga akhir tahun anggaran terserap 70%,” kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Saefullah menambahkan, untuk mempercepat penyerapan anggaran para pengembang yang mengerjakan pembangunan fisik segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum akhir tahun 2015.
Dengan dipercepat penyelesaian pembangunan maka DKI akan cepat pula mengeluarkan surat penagihan pembayaran. Dan juga mempercepat pembayaran terhadap para pengembang. “Ya dipercepat pekerjaannya. Pekerjanya dibagi tiga shift. Seperti pembangunan masjid di Balai Kota. Orang kan kerjanya delapan jam. Sehari ada 24 jam, ya jadi ditambah shift-nya jadi dua atau tiga. Sehingga pembangunan cepat selesai, dan cepat kita bayarkan,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan, dari total APBD 2015 sebesar Rp69,28 triliun, DKI baru mampu menyerap hampir Rp23,5 triliun. Jika dilihat dari bulan yang sudah berjalan, Saefullah menyebut hanya bisa menyerap 70% atau sebesar Rp48,4 triliun dapat terserap.
“Saat ini penyerapan anggaran sudah mencapai 34%. Yakin hingga akhir tahun anggaran terserap 70%,” kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Saefullah menambahkan, untuk mempercepat penyerapan anggaran para pengembang yang mengerjakan pembangunan fisik segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum akhir tahun 2015.
Dengan dipercepat penyelesaian pembangunan maka DKI akan cepat pula mengeluarkan surat penagihan pembayaran. Dan juga mempercepat pembayaran terhadap para pengembang. “Ya dipercepat pekerjaannya. Pekerjanya dibagi tiga shift. Seperti pembangunan masjid di Balai Kota. Orang kan kerjanya delapan jam. Sehari ada 24 jam, ya jadi ditambah shift-nya jadi dua atau tiga. Sehingga pembangunan cepat selesai, dan cepat kita bayarkan,” ujarnya.
(whb)