Parkir Meter di Jakarta Belum Efektif Cegah Kebocoran

Minggu, 08 November 2015 - 23:38 WIB
Parkir Meter di Jakarta Belum Efektif Cegah Kebocoran
Parkir Meter di Jakarta Belum Efektif Cegah Kebocoran
A A A
JAKARTA - Upaya Pemprov DKI Jakarta menekan kebocoran parkir dengan pemasangan alat parkir meter belum optimal menekan kebocoran tersebut. Kebocoran disinyalir berasal dari banyaknya para pemilik kendaraan yang tidak jujur saat membayar tarif menggunakan alat parkir meter dan keberadaan juru liar nakal menerima uang tunai dari pemilik kendaraan.

Salah satu juru parkir di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara Heru (50) mengatakan, masih banyak pemilik kendaraan tidak jujur dalam membayar kendaraan bahkan yang terparah tidak membayar parkir. "Apakah mereka tidak mengerti atau pura-pura tidak tahu, yang jelas selama ada alat parkir disini, masih banyak kok masyarakat yang seperti itu (tidak jujur)," kata Heru, Minggu (8/11/2015).

Juru parkir lainnya, Firman (45) menambahkan, saat ini masih banyak masyarakat yang memberikan uang secara tunai kepada sejumlah juru parkir. Hanya saja, lanjut Firman, uang tunai yang diberikan tidak sesuai dengan ketentuan tarif.

Belakangan kebocoran tak hanya terjadi di wilayah jalan Boulevard Gading, Jakarta Utara. Masih dengan menggunakan alat yang sama, penyalahgunaan alat parkir meter juga terjadi di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Di jalan ini, para PKL yang biasa berjualan saat malam hari kerap mengokupansi lahan parkir untuk menggelar lapaknya.

Pengamat transportasi dan perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai masih ada kelemahan pengawasan yang terjadi di alat parkir meter. "Ini bukti bahwa operator parkir meter sangat lemah, pencapaian menjadi tidak jelas. Jangan-jangan yang ada selama ini menjadi rugi, kita tidak tahu bagaimana setorannya," ujar Yayat ketika dimintai menanggapi masalah adanya kebocoran di kawasan Boulevard, Kelapa Gading.

Yayat meminta Pemprov DKI Jakarta segera melakukan evaluasi terhadap parkir meter di Jalan Sabang dan Boulevard. Sementara untuk mencegah kebocoran dan adanya permainan oknum juru parkir liar Yayat menilai hal ini dikarenakan gaji juru parkir yang ada menjaga sangat kecil.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7783 seconds (0.1#10.140)
pixels