Ahok: Oknum BPK Inginkan Saya Diseret KPK

Sabtu, 07 November 2015 - 05:35 WIB
Ahok: Oknum BPK Inginkan...
Ahok: Oknum BPK Inginkan Saya Diseret KPK
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut tengah diserang oleh oknum pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta untuk menyeretnya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam sambutannya saat melantik 328 pejabat eselon III dan IV di Balai Kota DKI Jakarta tadi sore, Ahok menyebut dirinya tengah diserang oleh oknum di BPK Perwakilan DKI Jakarta. Ahok menceritakan hal ini dimulai dari audit investigasi mengenai lahan RS Sumber Waras oleh BPK DKI Jakarta yang sampai menyita telepon seluler pejabat DKI yang tidak disebut oleh Ahok.

"Ada HP yang disita (BPK) lagi, gila enggak? mana boleh BPK sita HP, ini terjadi loh di BPK. Alasannya ingin tahu ada enggak perintah Ahok untuk beli tanah RS Sumber Waras," ujar Ahok dengan nada meninggi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat 6 November 2015 kemarin.

Tak hanya itu, Ahok mengaku mendapatkan kabar bahwa Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah juga dipanggil untuk menanyakan soal Instruksi Gubernur (Ingub) tentang pembayaran lahan RS Sumber Waras.

"Pak Sekda dipanggil hari ini, tanya kenapa teken (tanda tangan) Ingub. Disuruh Ahok. Sekda bilang memang sudah tupoksi saya, tugas. Saya curiga ini memang mau ngincer saya," sambung Ahok.

Ahok mengaku tak takut dan akan membuktikan tidak bersalah dengan cara oknum BPK yang sengaja mengincar dirinya di kasus pembelian lahan tersebut. "Ini akan semakin membuktikan saya tidak bersalah. Ini akan mempermalukan mereka yang punya niat, pikiran dan buruk soal saya," pungkas Ahok.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta BPK melakukan audit investigasi atas laporan dugaan korupsi pembelian RS Sumber Waras. Masa audit investigasi selama 60 hari, tetapi BPK meminta waktu tambahan selama 20 hari untuk menyelesaikan audit. Hasil audit investigasi akan selesai pada pertengahan November 2015.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7176 seconds (0.1#10.140)