Program Penanganan Banjir di Jakbar Gagal Lelang

Jum'at, 06 November 2015 - 05:45 WIB
Program Penanganan Banjir...
Program Penanganan Banjir di Jakbar Gagal Lelang
A A A
JAKARTA - Sejumlah program prioritas penanganan banjir di wilayah Jakarta tidak dapat dilaksanakan akibat gagal lelang. Di antaranya peninggian turap dan sistem pompa.

Kepala Dinas PU Tata Air Tri Djoko Margiyanto mengatakan, penanganan banjir yang dilakukan pada tahun ini lebih bersifat kepada pemeliharaan, seperti pengerukan, pemeliharaan drainase lingkungan, perbaikan pompa dan sebagainya. Sebab, untuk penambahan pompa dan peninggian turap mengalami gagal lelang.

Kendati demikian, penambahan pompa tersebut dinilai tidak begitu berpengaruh besar terhadap penanganan banjir musim hujan kali ini.

"Setelah saya evaluasi, penambahan pompa itu hanya sekitar setengah sampai satu kubik. Ngapain, toh kita punya pompa besar di Pluit hingga enam kubik, yang gagal itu kebanyakan di Utara," kata Tri di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 5 November 2015.

Tri menjelaskan, sejak Juli-Agustus hingga saat ini, persiapan penanganan banjir dilakukan secara terus-menerus. Penanganan tersebut sesuai dengan Standar Operasional prosedur (SOP), yakni pemeliharaan berat, sedang, dan ringan.

Artinya, lanjut Tri, apabila pemeliharaan ringan seperti pengerukan drainase lingkungan, Dinas PU tidak perlu menggunakan pihak ketiga, begitu juga dengan pemeliharaan sedang seperti perbaikan pompa. Namun, kata dia, apabila mengalami pemeliharaan berat, mau tidak mau pihak ketiga harus dilibatkan, seperti pengerukan dasar sungai dan waduk.

"Pengerukan dasar sungai dan waduk dikerjakan secara keroyokan. Baik oleh Kementerian, dinas dan suku dinas Tata Air. Memang ada beberapa saluran air yang belum, tapi kami siap dan akan terus melakukanya hingga Desember nanti," jelasnya.

Terkait pemeliharaan pompa, Tri menyebutkan sedikitnya ada lima lokasi pompa yang memerlukan perbaikan, diantaranya yakni di Sunter Utara, Pinang, Lagoa, dan Teluk Gong, Jakarta Utara. Dia pun optimis jika perbaikan pompa tersebut rampung pada Desember nanti.

Dengan begitu, Tri yakin, pada musim hujan nanti, pompa tersebut dapat membantu percepatan aliran air.

"Sebelum hujan datang, pompa sudah kami jalankan mengosongkan waduk. Nanti pas hujan apabila mengalami ketinggian diatas rata-rata, baru kami nyalakan lagi," ungkapnya.

Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta, Blessmyanda mengakui program penanganan banjir di Dinas Tata Air mengalami gagal lelang. Di antaranya yakni pengadaan pompa yang menjadi program mayoritas di Dinas dan Suku Dinas Tata Air.

Menurut Bless, kegagalan lelang tersebut akibat tidak ada perusahaan yang menawar mengingat harga barang import mengalami fluktuasi akibat kenaikan nilai mata uang dolar. "Harganya tidak menarik secara umum. Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait," ungkapnya.

PILIHAN:

Nilai Kinerja Instansi DKI di Bawah Yogyakarta
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)