Ini Alasan Serda YH Dibekali Senjata Organik
A
A
A
JAKARTA - Mengenai senjata api yang dipegang Serda YH, diakui Danyon Intel Kostrad dibekali kesatuan untuk suatu tugas rawan. Apalagi, Serda YH merupakan anggota intel Taipur Kostrad yang sedang menangani tugas khusus.
Danyon Intel Kostrad Mayor Deni Eka mengakui, bila Serda YH dibekali pistol jenis FN. Senjata tersebut diberikan kepada orang yang mendapatkan tugas. Khususnya tugas rawan misalnya, penanganan narkoba, teroris, ISIS. (Baca: Oknum Anggota Kostrad Tembak Mati Pengendara Motor di Cibinong)
"Nah dia (Serda YH) yang masuknya tugas rawan. Ada surat perintahnya. Ada batas waktu, misalnya tiga hari, kalau udah selesai itu dibalikin. Ini belum selesai, jadi belum dikembalikan. Kalau sudah selesai dikembalikan di satuan. Kalau nggak tugas nggak dibawa, disimpan di satuan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/11/2015).
Menurut Deni, paska penembakan pelaku langsung menuju ke Pospol dan menyerahkan diri ke POM TNI terdekat, setelah mengosongkan senjata.
"Rencana memang mau ke Subdenpom, tapi massa banyak jadi nggak bisa putar balik. keburu dihadang. Pistol diambil Pom, polisi nggak berani ambil. Serda YH mengosongkan senjata, baru datang POM diambil. Selama ini, dia dikenal pendiam, jarang bicara, paling hanya senyum-senyum," ucapnya.
Setelah mendapat laporan tersebut, dirinya langsung menuju lokasi kejadian. Lalu bersama dengan Ketua DPC BPPKB Bogor Tubagus Enungsutisna, mengunjungi rumah korban.
"Malam itu saya langsung meluncur dari Karawang karena sedang latihan Taipur ke Subdenpom. Tadi malam kita santuni keluarga korban dalam bentuk uang. Tadi juga disantuni uang dan sembako. Untuk tahlilan juga kita siapkan," ucapnya.
PILIHAN:
Pengamat: Ahok Panik BPK Temukan Kasus Sumber Waras
Danyon Intel Kostrad Mayor Deni Eka mengakui, bila Serda YH dibekali pistol jenis FN. Senjata tersebut diberikan kepada orang yang mendapatkan tugas. Khususnya tugas rawan misalnya, penanganan narkoba, teroris, ISIS. (Baca: Oknum Anggota Kostrad Tembak Mati Pengendara Motor di Cibinong)
"Nah dia (Serda YH) yang masuknya tugas rawan. Ada surat perintahnya. Ada batas waktu, misalnya tiga hari, kalau udah selesai itu dibalikin. Ini belum selesai, jadi belum dikembalikan. Kalau sudah selesai dikembalikan di satuan. Kalau nggak tugas nggak dibawa, disimpan di satuan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/11/2015).
Menurut Deni, paska penembakan pelaku langsung menuju ke Pospol dan menyerahkan diri ke POM TNI terdekat, setelah mengosongkan senjata.
"Rencana memang mau ke Subdenpom, tapi massa banyak jadi nggak bisa putar balik. keburu dihadang. Pistol diambil Pom, polisi nggak berani ambil. Serda YH mengosongkan senjata, baru datang POM diambil. Selama ini, dia dikenal pendiam, jarang bicara, paling hanya senyum-senyum," ucapnya.
Setelah mendapat laporan tersebut, dirinya langsung menuju lokasi kejadian. Lalu bersama dengan Ketua DPC BPPKB Bogor Tubagus Enungsutisna, mengunjungi rumah korban.
"Malam itu saya langsung meluncur dari Karawang karena sedang latihan Taipur ke Subdenpom. Tadi malam kita santuni keluarga korban dalam bentuk uang. Tadi juga disantuni uang dan sembako. Untuk tahlilan juga kita siapkan," ucapnya.
PILIHAN:
Pengamat: Ahok Panik BPK Temukan Kasus Sumber Waras
(ysw)