Berenang di Danau Bekas Tambang Semen, Dua Remaja Bogor Tewas
A
A
A
BOGOR - Dua remaja putri asal Bogor ditemukan tewas setelah berenang di danau bekas tambang semen di Desa Tajur, Citeureup, Kabupaten Bogor. Keduanya ditemukan dua jam kemudian oleh tim SAR gabungan.
Informasi diperoleh menyebutkan diduga keduanya tewas lantaran tak bisa berenang saat mencoba menikmati jernihnya air danau yang memiliki kedalaman lebih dari 10 meter.
Uni (17) rekan korban menuturkan, dia berada di danau itu untuk mengantar Siti Fatimah (17) untuk mencuci pada pukul 15.30 WIB.
"Niatnya cuma mengantar Siti ambil air sekaligus mencuci pakaian. Karena melihat air begitu jernih, Ani (23) mengajak kita berenang dengan cara lompat dari atas batu besar pinggir danau," tuturnya kepada wartawan, Senin (2/11/2015).
Lebih lanjut ia mengatakan entah karena air danau tersebut cukup dalam atau tak bisa berenang, Ani yang melompat ke danau tak kunjung muncul ke permukaan.
"Saat itu juga Siti yang berusaha menolongnya, malah ikut tenggelam. Karena saya merasa tak bisa berenang saya memilih pergi mencari pertolongan warga," kata buruh pabrik yang masih shock atas peristiwa tersebut.
Fahrudin (31) warga setempat yang ikut menolong kedua korban mengatakan pihaknya bersama tim Search And Rescue (SAR) gabungan berhasil mengangkat jenazah dua jam setelah kejadian.
"Saat pencarian kedua korban warga membutuhkan waktu dua jam lebih baru dapat menemenukan korban dalam keadaan tidak bernyawa," jelasnya.
Kapolsek Citeureup Kompol Muhammad Chaniago saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang dialami dua wanita tewas tenggelam di saat sedang berenang di danau buatan bekas pertambangan salah satu pabrik semen terbesar di Indonesia itu.
"Benar sekitar pukul 15.30 WIB, Minggu (01/11/2015) kejadiannya. Keduanya sudah makamkan oleh pihak keluarga masing-masing. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi peristiwa itu murni kecelakaan karena keduanya diduga tak bisa berenang saat hendak menikmati jernihnya air danau," ungkapnya.
PILIHAN:
Kantor Go-Jek di Kemang Dihujani Tembakan
Tukang Ngintip Tewas di Plafon Kamar Pengantin Baru
Informasi diperoleh menyebutkan diduga keduanya tewas lantaran tak bisa berenang saat mencoba menikmati jernihnya air danau yang memiliki kedalaman lebih dari 10 meter.
Uni (17) rekan korban menuturkan, dia berada di danau itu untuk mengantar Siti Fatimah (17) untuk mencuci pada pukul 15.30 WIB.
"Niatnya cuma mengantar Siti ambil air sekaligus mencuci pakaian. Karena melihat air begitu jernih, Ani (23) mengajak kita berenang dengan cara lompat dari atas batu besar pinggir danau," tuturnya kepada wartawan, Senin (2/11/2015).
Lebih lanjut ia mengatakan entah karena air danau tersebut cukup dalam atau tak bisa berenang, Ani yang melompat ke danau tak kunjung muncul ke permukaan.
"Saat itu juga Siti yang berusaha menolongnya, malah ikut tenggelam. Karena saya merasa tak bisa berenang saya memilih pergi mencari pertolongan warga," kata buruh pabrik yang masih shock atas peristiwa tersebut.
Fahrudin (31) warga setempat yang ikut menolong kedua korban mengatakan pihaknya bersama tim Search And Rescue (SAR) gabungan berhasil mengangkat jenazah dua jam setelah kejadian.
"Saat pencarian kedua korban warga membutuhkan waktu dua jam lebih baru dapat menemenukan korban dalam keadaan tidak bernyawa," jelasnya.
Kapolsek Citeureup Kompol Muhammad Chaniago saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang dialami dua wanita tewas tenggelam di saat sedang berenang di danau buatan bekas pertambangan salah satu pabrik semen terbesar di Indonesia itu.
"Benar sekitar pukul 15.30 WIB, Minggu (01/11/2015) kejadiannya. Keduanya sudah makamkan oleh pihak keluarga masing-masing. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi peristiwa itu murni kecelakaan karena keduanya diduga tak bisa berenang saat hendak menikmati jernihnya air danau," ungkapnya.
PILIHAN:
Kantor Go-Jek di Kemang Dihujani Tembakan
Tukang Ngintip Tewas di Plafon Kamar Pengantin Baru
(ysw)