Minta Naikkan UMP, 50.000 Buruh Kepung Istana
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 50.000 buruh dari berbagai elemen akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara untuk menyuarakan sejumlah tuntutan kepada Presiden Jokowi pada Jumat (30/10/2015) ini.
Presiden Konfederasi Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, aksi ini dikoordinir oleh Komite Aksi Upah (KAU) yang terdiri dari Gabungan KSPI,KSPSI AGN,KSBSI,SBSI 92, KPBI, KASBI, SBSI,SPN,FSPMI dan 50 federasi serikat pekerja lainnya.
"Sekitar pukul 10.00 WIB kami akan berkumpul di Patung Kuda. Selanjutnya kami akan melakukan long march ke depan Istana Negara," kata Said kepada Sindonews, Jumat (30/10/2015).
Said menambahkan, yang akan disampaikan oleh rekan buruh yakni tolak PP 78/2015 tentang Upah, tolak formula baru kenaikan upah minimum=inflasi+PDB, naikkan upah minimum 2016 berkisar 22-25% (naik berkisar Rp500 ribu-an).
"Bilamana pemerintah tidak merespons tuntutan buruh maka akan dilanjutkan aksi mogok daerah, melumpuhkan kawasan Industri, pelabuhan, Bursa Efek Indonesia," tambahnya.
Pihaknya juga mengancam akan melakukan aksi mogok nasional sekira bulan November jika tuntutannya tidak didengarkan.
"Antara pertengahan November sampai awal Desember akan dilakukan mogok nasional yang akan diikuti oleh 5 juta buruh," tutupnya.
Presiden Konfederasi Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, aksi ini dikoordinir oleh Komite Aksi Upah (KAU) yang terdiri dari Gabungan KSPI,KSPSI AGN,KSBSI,SBSI 92, KPBI, KASBI, SBSI,SPN,FSPMI dan 50 federasi serikat pekerja lainnya.
"Sekitar pukul 10.00 WIB kami akan berkumpul di Patung Kuda. Selanjutnya kami akan melakukan long march ke depan Istana Negara," kata Said kepada Sindonews, Jumat (30/10/2015).
Said menambahkan, yang akan disampaikan oleh rekan buruh yakni tolak PP 78/2015 tentang Upah, tolak formula baru kenaikan upah minimum=inflasi+PDB, naikkan upah minimum 2016 berkisar 22-25% (naik berkisar Rp500 ribu-an).
"Bilamana pemerintah tidak merespons tuntutan buruh maka akan dilanjutkan aksi mogok daerah, melumpuhkan kawasan Industri, pelabuhan, Bursa Efek Indonesia," tambahnya.
Pihaknya juga mengancam akan melakukan aksi mogok nasional sekira bulan November jika tuntutannya tidak didengarkan.
"Antara pertengahan November sampai awal Desember akan dilakukan mogok nasional yang akan diikuti oleh 5 juta buruh," tutupnya.
(whb)