Tak Mau Dikadali, Ahok Cek Ulang Hasil KHL 2015
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mengkaji ulang nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Rp2,98 juta yang diajukan Dewan Pengupahan. Angka itu nantinya akan dijadikan sebagai penentu Upan Minumum Provinsi (UMP) DKI 2016.
"Sekarang survei KHL kan Rp2,98 juta. Tapi kan kita enggak tahu benar atau tidak nih surveinya. Makanya kita mesti panggil mereka, metode surveinya benar enggak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Seyogianya, menurut Ahok, survei itu harus dilakukan dengan benar. Kalau ingin melakukan survei untuk KHL harus di pasar tradisional jangan di mal.
"Jangan cari di mal dong, kita mesti cek. Prinsipnya kita harus teliti surveinya sudah betul apa belum," lanjut Ahok. (Baca: Nilai KHL DKI Capai Rp2,98 Juta, Ini Kata Pengusaha)
Untuk menentukan UMP, Ahok mengaku, angka KHL itu akan ditambah dengan inflasi. Maka itu, Ahok memperkirakan UMP tahun depan di atas Rp3 juta.
"Tapi kalau betul, berarti rumusnya KHL DKI ditambah inflasi berapa. Kalau inflasi kita perkirakan tahun depan 4%, ya sudah berarti UMP di atas KHL. Bisa Rp3 jutaan berarti tahun depan. Kalau KHL-nya bohong ternyata cuma Rp2,7 juta, berarti enggak sampai Rp3 juta kan," tuturnya.
PILIHAN:
Kabut Asap Sampai Jakarta, Polda Metro Lakukan Koordinasi
"Sekarang survei KHL kan Rp2,98 juta. Tapi kan kita enggak tahu benar atau tidak nih surveinya. Makanya kita mesti panggil mereka, metode surveinya benar enggak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2015).
Seyogianya, menurut Ahok, survei itu harus dilakukan dengan benar. Kalau ingin melakukan survei untuk KHL harus di pasar tradisional jangan di mal.
"Jangan cari di mal dong, kita mesti cek. Prinsipnya kita harus teliti surveinya sudah betul apa belum," lanjut Ahok. (Baca: Nilai KHL DKI Capai Rp2,98 Juta, Ini Kata Pengusaha)
Untuk menentukan UMP, Ahok mengaku, angka KHL itu akan ditambah dengan inflasi. Maka itu, Ahok memperkirakan UMP tahun depan di atas Rp3 juta.
"Tapi kalau betul, berarti rumusnya KHL DKI ditambah inflasi berapa. Kalau inflasi kita perkirakan tahun depan 4%, ya sudah berarti UMP di atas KHL. Bisa Rp3 jutaan berarti tahun depan. Kalau KHL-nya bohong ternyata cuma Rp2,7 juta, berarti enggak sampai Rp3 juta kan," tuturnya.
PILIHAN:
Kabut Asap Sampai Jakarta, Polda Metro Lakukan Koordinasi
(mhd)