Pembunuhan Cakung, Perilaku Terakhir Yoel Bikin Guru Heran
A
A
A
JAKARTA - Pembunuhan sadis terhadap ibu-anak di Cakung hingga kini masih belum memiliki titik terang. Kematian Yoel Imanuel (5) membuat pihak sekolah terkejut sekaligus prihatin atas peristiwa pembunuhan tersebut.
Wali kelas Yoel di TK Kasih Ananda V, Erni Kusrini mengatakan, sebelum meninggal Yoel berubah drastis, biasanya Yoel sangat pemalu dan tidak berani tampil. "Tidak biasanya dia mau ikut menari. Sudah gitu paling depan pula. Saya sempat ambil foto dia tiga kali tapi mukanya selalu berpaling," kata Erni kepada wartawan, Selasa (13/10/2015).
Erni menambahkan, Yoel juga dikenal anak yang manja, setiap belajar ingin bermain dan selalu mencari ibundanya Dayu. "Waktu belajar dia alasan ingin main dulu, biarin deh dia main. Enggak lama dia panggil saya terus bilang, 'bu aku mau belajar," tambahnya.
Perubahan lainnya, Yoel lebih senang makan bersama teman-temannya ketimbang disuapi ibundanya. "Jumat kemarin itu dia akhirnya mau makan bareng sama teman-teman. Biasanya lari ke ibunya di kantin terus disuapin. Makannya nambah pula," kenangnya.
Kenangan-kenangan terakhir di sekolah itu tidak dapat dilupakan oleh Erni. Dia hanya bisa berharap kasus ini segera terungkap dan pelakunya segera ditangkap.
"Saya sebagai guru hanya bisa berdoa yang terbaik. Semoga kasusnya cepat selesai pelakunya segera ditangkap," tutup Erni.
Wali kelas Yoel di TK Kasih Ananda V, Erni Kusrini mengatakan, sebelum meninggal Yoel berubah drastis, biasanya Yoel sangat pemalu dan tidak berani tampil. "Tidak biasanya dia mau ikut menari. Sudah gitu paling depan pula. Saya sempat ambil foto dia tiga kali tapi mukanya selalu berpaling," kata Erni kepada wartawan, Selasa (13/10/2015).
Erni menambahkan, Yoel juga dikenal anak yang manja, setiap belajar ingin bermain dan selalu mencari ibundanya Dayu. "Waktu belajar dia alasan ingin main dulu, biarin deh dia main. Enggak lama dia panggil saya terus bilang, 'bu aku mau belajar," tambahnya.
Perubahan lainnya, Yoel lebih senang makan bersama teman-temannya ketimbang disuapi ibundanya. "Jumat kemarin itu dia akhirnya mau makan bareng sama teman-teman. Biasanya lari ke ibunya di kantin terus disuapin. Makannya nambah pula," kenangnya.
Kenangan-kenangan terakhir di sekolah itu tidak dapat dilupakan oleh Erni. Dia hanya bisa berharap kasus ini segera terungkap dan pelakunya segera ditangkap.
"Saya sebagai guru hanya bisa berdoa yang terbaik. Semoga kasusnya cepat selesai pelakunya segera ditangkap," tutup Erni.
(whb)