50% Taman di Jakarta Terancam Hilang
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 50% dari 1.173 jumlah taman di Jakarta tidak terawat. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap taman diduga menjadi penyebab taman terabaikan.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, faktor utama hilangnya taman di Jakarta disebabkan masih lemahnya kesadaran masyarakat peduli terhadap lingkungan. Sejak 1985, jumlah Ruang terbuka Hijau (RTH) di Jakarta mencapai 25,85%. Namun pada tahun 2000-an tinggal sekitar 9%.
"Artinya, banyak taman di Jakarta yang hilang dan beralih fungsi. Taman itu beralih fungsi karena tidak ada kehidupan dari masyarakat. Kami berharap 50 persen yang tidak terawat saat ini ada kehidupan," kata Nirwono Joga dalam peluncuran Gerakan #AyoKeTaman memperingati Hari Habitat Dunia 2015 di Taman Ayodya, Jakarta Selatan, Minggu 4 Oktober 2015 kemarin.
Nirwono menjelaskan, saat ini Pemprov DKI terus berupaya membebaskan lahan untuk menambah RTH khususnya taman. Namun, taman yang ada malah dibiarkan rusak, hilang dan beralih fungsi.
Nirwono menuturkan, Jakarta memiliki taman lebih banyak dibandingkan kota besar seperti Badung, Surabaya dan sebagainya. Namun, dari 1173 taman di Jakarta hanya empat taman yang menjadi unggulan kecil dan besar. Sementara Kota Bandung dan Surabaya selalu disebut-sebut sebagai kota taman.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati membantah jika taman yang tidak terawat itu mecapai 50%. Menurut Ratna, taman tersebut bukan tidak terawat, melainkan tidak adanya aktivitas, dan jumlahnya hanya mencapai 20%.
"Bukan tidak terawat, tapi kurang aktif. Kami akan perbaiki dengan mengajak masyarakat. Anggaran perbaikan kami sekitar Rp400 Juta dan berat untuk melakukan perbaikan di 1.173 taman. Kami mengajak swasta dan masyarakat untuk perbaikan," ungkapnya.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, faktor utama hilangnya taman di Jakarta disebabkan masih lemahnya kesadaran masyarakat peduli terhadap lingkungan. Sejak 1985, jumlah Ruang terbuka Hijau (RTH) di Jakarta mencapai 25,85%. Namun pada tahun 2000-an tinggal sekitar 9%.
"Artinya, banyak taman di Jakarta yang hilang dan beralih fungsi. Taman itu beralih fungsi karena tidak ada kehidupan dari masyarakat. Kami berharap 50 persen yang tidak terawat saat ini ada kehidupan," kata Nirwono Joga dalam peluncuran Gerakan #AyoKeTaman memperingati Hari Habitat Dunia 2015 di Taman Ayodya, Jakarta Selatan, Minggu 4 Oktober 2015 kemarin.
Nirwono menjelaskan, saat ini Pemprov DKI terus berupaya membebaskan lahan untuk menambah RTH khususnya taman. Namun, taman yang ada malah dibiarkan rusak, hilang dan beralih fungsi.
Nirwono menuturkan, Jakarta memiliki taman lebih banyak dibandingkan kota besar seperti Badung, Surabaya dan sebagainya. Namun, dari 1173 taman di Jakarta hanya empat taman yang menjadi unggulan kecil dan besar. Sementara Kota Bandung dan Surabaya selalu disebut-sebut sebagai kota taman.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati membantah jika taman yang tidak terawat itu mecapai 50%. Menurut Ratna, taman tersebut bukan tidak terawat, melainkan tidak adanya aktivitas, dan jumlahnya hanya mencapai 20%.
"Bukan tidak terawat, tapi kurang aktif. Kami akan perbaiki dengan mengajak masyarakat. Anggaran perbaikan kami sekitar Rp400 Juta dan berat untuk melakukan perbaikan di 1.173 taman. Kami mengajak swasta dan masyarakat untuk perbaikan," ungkapnya.
(whb)