Kekerasan Pada Anak, Pengamat: 60% Dipengaruhi Gadget

Selasa, 22 September 2015 - 09:48 WIB
Kekerasan Pada Anak,...
Kekerasan Pada Anak, Pengamat: 60% Dipengaruhi Gadget
A A A
JAKARTA - Kematian A (8), siswa kelas 2 SDN 07 Pagi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang diduga dianiaya teman sekelasnya cukup menyita perhatian publik. Karena, dunia pendidikan kembali tercoreng lantaran kasus tersebut terjadi di lingkungan sekolah.

Sosiolog dari Universitas Indonesia, Devie Rachmawati mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa siswa SDN 07 Pagi itu. Devie mengatakan, untuk mengetahui penyebabnya, butuh penjelasan yang panjang dan investigasi mendalam.

"Namun sejak tahun 1960-an sudah ditemukan bahwa media menjadi salah satu faktor yang mendorong anak berperilaku agresif," kata Devie saat dihubungi Sindonews, Selasa (22/9/2015).

Devie melanjutkan, upaya orangtua melindungi buah hatinya dari kekerasan di jalan, dengan membuat anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, justru mendorong anak menyerap materi kekerasan dari TV, video games dan tontonan media lainnya.

Kehadiran handphone dan pola asuh orangtua modern yang meng-outsource pendidikan anak kepada teknologi membuat mereka tenggelam dalam pengaruh buruk media.

"Riset di Amerika pada tahun 1990-an membuktikan bahwa 60% tayangan TV mengandung kekerasan, dan hal ini juga terjadi pada game-game yang terdapat di video games," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa kelas 2 SDN 07 Pagi berinisial A (8), tewas di tangan temannya sendiri R (8) di ruang kelas sekolah itu. Peristiwa itu bermula dari saling ejek saat ada lomba mewarnai yang digelar oleh salah satu produsen makanan ringan.

S menganiaya A hingga cedera parah, meskipun telah mendapatkan pertolongan medis, akhirnya nyawa A pun tidak dapat tertolong. (Baca:
Kekerasan di SDN 07 Pagi Diduga Ada Pemicunya)

PILIHAN:


Sapa Warga Tangsel, Airin Mengudara di Sindo Trijaya
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2040 seconds (0.1#10.140)