Ongkos Mahal Transjabodetabek Bekasi Sepi Peminat
A
A
A
BEKASI - Sepinya penumpang bus Transjabodetabek juga terjadi untuk rute Harapan Indah Bekasi–Pasar Baru. Mahalnya ongkos perjalanan dituding menjadi penyebab sepinya jumlah penumpang.
Pantauan SINDOnews di lshelter Transjabodetabek di Kota Harapan Indah, Kota Bekasi, kurang minatnya warga Bekasi menggunakan Transjabodetabek lantaran harga tiket yang dijual dianggap masyarakat Bekasi cukup mahal.
Jumlah penumpang bus Transjabodetabek yang berangkat dari shelter tidak mencapai 20 orang setiap kali keberangkatan.”Sepi, kurang diminati masyarakat. Padahal saat diresmikan banyak masyarakat Bekasi yang menggunakan moda transportasi ini,” ujar asisten pengemudi bus Tranjabodetabek Sony Nur Alfian (19), Rabu 16 September 2015 kemarin.
Menurut Sony, kondisi sepi itu lantaran harga karcis naik dari Rp3.500 menjadi Rp9.000. Sony mengaku, bus Transjabodetabek yang beroperasi sebanyak lima bus dengan jumlah keberangkatan pulang pergi dari Jakarta ke Bekasi sebanyak empat kali.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat peminat Transjabodetabek sepi peminat. Salah satunya pemberhentian tidak teratur.
”Karena Transjabodetabek tidak bisa berhenti sembarang tempat,” katanya. Faktor berikutnya adalah biaya yang cukup tinggi karena tidak disubsidi dan harganya sebesar Rp9.000 dari Harapan Indah menuju Pasar Baru.
Sehingga, banyak warga yang memilih angkutan umum maupun kereta api Commuter Line. Selain itu faktor shelter yang ada saat ini hanya tersedia di Harapan Indah saja.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melakukan evaluasi dan melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat terkait sepinya peminat ini.
Pantauan SINDOnews di lshelter Transjabodetabek di Kota Harapan Indah, Kota Bekasi, kurang minatnya warga Bekasi menggunakan Transjabodetabek lantaran harga tiket yang dijual dianggap masyarakat Bekasi cukup mahal.
Jumlah penumpang bus Transjabodetabek yang berangkat dari shelter tidak mencapai 20 orang setiap kali keberangkatan.”Sepi, kurang diminati masyarakat. Padahal saat diresmikan banyak masyarakat Bekasi yang menggunakan moda transportasi ini,” ujar asisten pengemudi bus Tranjabodetabek Sony Nur Alfian (19), Rabu 16 September 2015 kemarin.
Menurut Sony, kondisi sepi itu lantaran harga karcis naik dari Rp3.500 menjadi Rp9.000. Sony mengaku, bus Transjabodetabek yang beroperasi sebanyak lima bus dengan jumlah keberangkatan pulang pergi dari Jakarta ke Bekasi sebanyak empat kali.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat peminat Transjabodetabek sepi peminat. Salah satunya pemberhentian tidak teratur.
”Karena Transjabodetabek tidak bisa berhenti sembarang tempat,” katanya. Faktor berikutnya adalah biaya yang cukup tinggi karena tidak disubsidi dan harganya sebesar Rp9.000 dari Harapan Indah menuju Pasar Baru.
Sehingga, banyak warga yang memilih angkutan umum maupun kereta api Commuter Line. Selain itu faktor shelter yang ada saat ini hanya tersedia di Harapan Indah saja.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melakukan evaluasi dan melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat terkait sepinya peminat ini.
(whb)