Pelaku Pembunuhan Eks Dirut Asuransi Mengarah ke Kuli Bangunan
A
A
A
JAKARTA - Penyidik Polres Jakarta Barat masih menyelidiki misteri pembunuhan terhadap Naelson Marbun (65) mantan Dirut Asuransi Bumi. Nelson tewas dengan sejumlah luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuhnya pada Sabtu dini hari kemarin.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Putu Putera Sadana mengatakan, sebanyak 12 saksi telah dimintai keterangan terkait kematian korban di rumhanya di Jalan Tanjung No 7, Komplek Taman Meruya Blok A RT 09/04, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. "Mereka yang diperiksa yakni tujuh orang kuli bangunan, tiga orang tukang kayu, dan dua pembantu rumah tangga," kata Putu, Minggu (13/9/2015).
Putu menuturkan, ke-12 orang yang menjalani pemeriksaan itu masih sebagai saksi. "Kemungkinan untuk menaikkan status saksi menjadi tersangka itu selalu ada. Makanya saat ini kami periksa secara hati-hati termasuk dua orang dari kuli bangunan yang dicurigasi sebagai pelaku," terang Putu, kemarin.
Mantan Kapolsek Gambir ini menambahkan, penyidik masih menuggu keterangan dari saksi kunci yakni Riris Boro Pasaribu (63) yang merupakan istri dari Nelson. Kondisi Riris, masih kritis dan belum sadarkan diri setelah mendapatkan luka bacokan senjata tajam di kepala kiri atas dan jari tangan sebelah kiri.
"Masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi pun terus didalami keterangannya," ujarnya. Seperti diberitakan, perampokan sadis terjadi di rumah pasangan suami istri pasangan suami istri, yakni Nelson Marbun dan Riris Boro Pasaribu di Kompleks Perum Taman Meruya, Blok A 11 RT 09/RW 04, Kembangan, Jakarta Barat.
Dalam aksi ini, pemilik rumah tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuhnya. Sementara istri korban kritis dan masih dalam perawatan rumah sakit. (Baca: Rampok Sadis Tewaskan Pemilik Rumah Mewah di Meruya)
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Putu Putera Sadana mengatakan, sebanyak 12 saksi telah dimintai keterangan terkait kematian korban di rumhanya di Jalan Tanjung No 7, Komplek Taman Meruya Blok A RT 09/04, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. "Mereka yang diperiksa yakni tujuh orang kuli bangunan, tiga orang tukang kayu, dan dua pembantu rumah tangga," kata Putu, Minggu (13/9/2015).
Putu menuturkan, ke-12 orang yang menjalani pemeriksaan itu masih sebagai saksi. "Kemungkinan untuk menaikkan status saksi menjadi tersangka itu selalu ada. Makanya saat ini kami periksa secara hati-hati termasuk dua orang dari kuli bangunan yang dicurigasi sebagai pelaku," terang Putu, kemarin.
Mantan Kapolsek Gambir ini menambahkan, penyidik masih menuggu keterangan dari saksi kunci yakni Riris Boro Pasaribu (63) yang merupakan istri dari Nelson. Kondisi Riris, masih kritis dan belum sadarkan diri setelah mendapatkan luka bacokan senjata tajam di kepala kiri atas dan jari tangan sebelah kiri.
"Masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi pun terus didalami keterangannya," ujarnya. Seperti diberitakan, perampokan sadis terjadi di rumah pasangan suami istri pasangan suami istri, yakni Nelson Marbun dan Riris Boro Pasaribu di Kompleks Perum Taman Meruya, Blok A 11 RT 09/RW 04, Kembangan, Jakarta Barat.
Dalam aksi ini, pemilik rumah tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuhnya. Sementara istri korban kritis dan masih dalam perawatan rumah sakit. (Baca: Rampok Sadis Tewaskan Pemilik Rumah Mewah di Meruya)
(whb)