Cari Informasi, Keluarga Ferry Sempat Dimarahi Operator Call Center

Minggu, 13 September 2015 - 19:48 WIB
Cari Informasi, Keluarga...
Cari Informasi, Keluarga Ferry Sempat Dimarahi Operator Call Center
A A A
BEKASI - Keluarga Ferry Maulidan jamaah haji dari kloter 12 Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi baru menerima kabar kematian korban setelah ditelepon seseorang dari perwakilan Kementerian Agama di Arab Saudi, Minggu (13/09/2015) sekitar pukul 05.30 wib.

Sebelumnya sejak adanya kabar kecelakaan di Masjidil Haram dengan jatuhnya craine pihak keluarga khususnya sang istri langsung mencari kabar keadaan korban dengan berbagai cara. Penuturan sang istri, Linda Marlinda (37) mengatakan, setelah menyekasikan tayangan di sejumlah televisi terkait insiden tersebut, dirinya bergegas menghubungi nomor ponsel sang suami.

"Saya telepon berulang kali ke handphone-nya tapi tidak diangkat," kata Linda di rumahnya, Minggu (13/9/2015) siang. Linda tetap berupaya tenang dan belum berpikir bila sang suami tercinta menjadi salah satu korban insiden tersebut.

Hingga sampai pada Sabtu pagi kemarin, kabar kondisi suaminya pun belum nampak diterima olehnya. Sampai akhirnya berita di televisi memberikan nomor call center bagi para keluarga yang kehilangan kontak dengan jamaah.

"Saat ditelepon call center mengatakan nama suami saya tidak termasuk daftar meninggal dan untuk korban luka call center tidak menjelaskan,"ujarnya. Berkali-kali Linda pun mencoba menelepon handphone suaminya, selain itu setiap jam menelepon call center berharap mendapatkan kabar kondisi yang dialami almarhum.

"Berkali-kali ditelepon call center nama suami tidak ada. Tapi suami saya ditelepon juga todak diangkat," tuturnya. Di tengah kegelisahan keluarga untuk mencari kabar dari almarhum pun mulai memuncak hingga Linda semakin was-was dengan kondisi suaminya.

Pada Minggu (13/9/2015) pukul 01.00 WIB adik kandung korban Rosita di Palembang memberi kabar jika Ferry menjadi salah satu korban meninggal melalui media online. Kabar itu pun belum bisa dipercaya oleh Linda hingga memastikan lagi ke nomor call center.

Linda melanjutkan, pada saat menghubungi call center kala itu jawabannya nama almarhum belum terdaftar sebagai korban meninggal. Sebelumnya, sekitar pukul 08.00 malam, operator sempat mengatakan, nama suaminya terdaftar sebagai korban luka.

"Waktu lihat nama suami di media online saya sudah panas dingin tapi saat dipastiin ke call center nama suami saya belum termasuk korban meninggal. Operator malah bilang kalau suaminya sudah dipindahkan ke pemondokan,"jelasnya.

Guna mendapatkan kabar kepastian kondisi sang suami, Linda pun sampai harus menelepon call center setiap jamnya hingga ditegur oleh operatornya sampai jawab agak kesal oleh si penerima call center.

"Saya dikasih tahu untuk tidak meng-update tiap jam. Call center sendiri update 6 jam sekali. Mendapatkan jawaban itu saya menceritakan kabar yang diterima di media online bahkan sekitar jam 4 MNC TV tayangkan juga nama suaminya. Jawaban operator seluruh update korban asalnya dari sini bukan dari mana-mana,"ceritanya.

Kepastiaan kondisi Ferry pun didapat setelah pihak Kementerian Agama di Arab Saudi menelepon dan mengabarkan jika suaminya menjadi korban meninggal dunia. "Pukul 05.30 WIB kepastian kabar suami saya baru didapat dari orang Kementerian Agama yang mengaku bernama pak Nur," tandasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0753 seconds (0.1#10.140)