Ratusan Mahasiswa Geruduk Istana Negara Desak Jokowi Mundur
A
A
A
JAKARTA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut Presiden Jomowi mundur dari jabatannya dan meminta kedaulatan ekonomi diserahkan pada rakyat kecil.
Salah satu mahasiswa Uhamka jurusan Pendidikan B. Inggris, yakni Anjas Robby Setiawan mengatakan, demo yang dilakukan olehnya bersama teman-temannya itu dilakukan sejak Jumat (11/9/2015) siang, sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka datang berbondong-bondong menggunakan bus dari seluruh pelosok Jakarta.
"Kita gabungan dari IMM dan GPII, di Jakarta Timur, Selatan, dan lainnya. Ke sini naik Kopaja," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (11/9/2015).
Sejalan dengan Anjas, Mahasiswa semester 2 Uhamka, Amir Sadikin pun menerangkan, pihaknya menggelar demo lantaran selama ini, sistem kepemerintahan yang dijalankan oleh Presiden Jokowi itu tidak sepaham dengan rakyat kecil.
Selain itu, keadaan ekonomi masyarakat Jakarta pun menjadi semakin kurang baik saat di pimpin oleh Presiden Jokowi itu. Maka itu, mereka pun menuntut agar Jokowi mundur dari jabatannya.
"Kita nuntut dolar turun, kedaulatan ekonomi harus diserahkan ke rakyat kecil. Massa rakyat kecil pada digusurin, sedang orang asing yang di Indonesia dibiarkan saja. Kasian anak bangsa kita ini, apalagi anak-anak miskin," terangnya.
Berdasarkan pantauan, pantaran adanya aksi demo tersebut, arus lalu lintas sejak dari depan Mabes TNI AD hingga Silang Minas Barat Laut tampak padat.
Ratusan polisi menjaga jalannya aksi demo. Meski sempat terjadi adu mulut dan saling sikut antara mahasiswa dengan polisi, aksi demo tersebut masih tetap berjalan dan tidak menimbulkan keributan.
Salah satu mahasiswa Uhamka jurusan Pendidikan B. Inggris, yakni Anjas Robby Setiawan mengatakan, demo yang dilakukan olehnya bersama teman-temannya itu dilakukan sejak Jumat (11/9/2015) siang, sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka datang berbondong-bondong menggunakan bus dari seluruh pelosok Jakarta.
"Kita gabungan dari IMM dan GPII, di Jakarta Timur, Selatan, dan lainnya. Ke sini naik Kopaja," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (11/9/2015).
Sejalan dengan Anjas, Mahasiswa semester 2 Uhamka, Amir Sadikin pun menerangkan, pihaknya menggelar demo lantaran selama ini, sistem kepemerintahan yang dijalankan oleh Presiden Jokowi itu tidak sepaham dengan rakyat kecil.
Selain itu, keadaan ekonomi masyarakat Jakarta pun menjadi semakin kurang baik saat di pimpin oleh Presiden Jokowi itu. Maka itu, mereka pun menuntut agar Jokowi mundur dari jabatannya.
"Kita nuntut dolar turun, kedaulatan ekonomi harus diserahkan ke rakyat kecil. Massa rakyat kecil pada digusurin, sedang orang asing yang di Indonesia dibiarkan saja. Kasian anak bangsa kita ini, apalagi anak-anak miskin," terangnya.
Berdasarkan pantauan, pantaran adanya aksi demo tersebut, arus lalu lintas sejak dari depan Mabes TNI AD hingga Silang Minas Barat Laut tampak padat.
Ratusan polisi menjaga jalannya aksi demo. Meski sempat terjadi adu mulut dan saling sikut antara mahasiswa dengan polisi, aksi demo tersebut masih tetap berjalan dan tidak menimbulkan keributan.
(ysw)