Operasi Nila, Polda Jaring 23 Pengedar Narkoba

Rabu, 09 September 2015 - 14:43 WIB
Operasi Nila, Polda...
Operasi Nila, Polda Jaring 23 Pengedar Narkoba
A A A
JAKARTA - Sebanyak 23 pengedar narkoba dari berbagai negara diringkus Polda Metro Jaya. Tiga orang berasal dari Nigeria, tiga orang asal China, dan 17 warga negara Indonesia (WNI).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, penangkapan itu berasal dari operasi Nila yang dilakukan dari tanggal 2 Agustus hingga 9 September. Dari operasi ini, polisi mengamankan sedikitnya 115 kilogram sabu, dan 5.450 butir ekstasi.

"Modusnya macam-macam, ada yang diselundupkan dengan memasukan ke dalam pipa piston dan paralon, dimasukan melalui dinding tas, sendal, termos air panas, aki mobil dan di dalam speaker mobil," bebernya saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Sedangkan dalam nilai rupiah, kata dia, barang haram itu mencapai angka Rp174 miliar. puluhan orang itu juga ada yang menjadi kurir dan bandar narkoba.

Narkoba tersebut diselundupkan ke Jakarta melalui jalur laut, namun ada juga wanita yang dijadikan kurir dengan cara dipacari atau dinikahi oleh para bandar.

"Untuk menyelundupkannya itu macam-macam, kebanyakan narkoba ini masuk dari Malaysia," tegasnya.

Untuk 23 tersangka yang ditangkap akan dikenakan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 juncto Pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman huuman mati.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengakui, Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rentan dimasuki sindikat narkoba lewat jalur laut. Maka itu, kata dia, polisi harus bekerja sama dengan TNI.

"Kenapa melibatkan TNI, saya kira wajar-wajar saja karena sudah jelas di pantai ada TNI Angkatan Laut, kapal-kapal ilegal tidak bisa masuk ke perairan kita, itu kewenangan‎ di AL. Kepolisian ada Polair, nanti mereka masuk ke darat, ada polisi," tuturnya.

Dia juga meminta, para penegak hukum untuk bekerja sama menangani peredaran narkoba yang ada di Indonesia.

"Nah ini sudah harus kita kerjasama, jadi jangan nunggu. Kalau perlu bukan hanya intel fisik, bila perlu tenggelamkan di laut narkoba ini sama pelaku-pelakunya, tenggelam," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1423 seconds (0.1#10.140)