Pasar Benhil Dibongkar, Ini Kata Ahok

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku memiliki ciri khusus bagi warga Jakarta yang menjadi korban penggusuran. Tidak terkecuali para pedagang Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat.

"Hampir semua pembongkaran di Jakarta pasti alasannya karena kami enggak ada sosialisasi, enggak ada pemberitahuan. Kalau enggak ada sosialisasi, ngadu, lapor ke Komnas HAM dan LBH," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).

Ahok mencontohkan, seperti pembongkaran ruko di Pasar Benhil, Jakarta Pusat. Menurut Ahok, pedagang hanya mencari-cari alasan tidak adanya sosialisasi agar lokasi dagangannya tidak dibongkar.

"(Pedagang ruko) Pasar Benhil itu sebetulnya sudah selesai kontrak tahun 2005 dan diperpanjang kontraknya sampai kami (Jokowi-Ahok) masuk (DKI) tahun 2013," bebernya.

Ahok menilai, Pasar Benhil itu sudah tua dan harus direvitalisasi menjadi pasar modern. Namun, para pedagang di wilayah tersebut tidak sepakat dengan rencana revitalisasi itu.

Hingga akhirnya, para pedagang menyewa pengacara dan menggugat PD Pasar Jaya ke Mahkamah Agung (MA). Gugatan inilah yang menyebabkan DKI kesulitan membongkar ruko Pasar Benhil.

"Ternyata kemudian putusan MA inkrah (berkekuatan hukum tetap), kami (PD Pasar Jaya) yang menang. Kalau kami menang ya harus dibongkar itu rukonya. Tapi mereka masih pakai pengacara dan datang lagi ke saya," kata Ahok.

Rencananya, Pasar Modern akan dibangun oleh PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Kurnia Jaya Realty. Pasar modern itu berkonsep terpadu yang dilengkapi flat, puskesmas, dan perkantoran.

Pedagang yang berdagang di pasar modern ini adallah pedagang Pasar Benhil yang sebelumnya telah ditertibkan.‎ Kerja sama PD Pasar Jaya dengan pihak swasta telah dilakukan saat pemerintahan Gubernur DKI Fauzi Bowo.

PILIHAN:

120 Lapak PKL di depan Pasar Benhil Digusur