Ahok Temukan Puluhan PHL Dinas Kebersihan Fiktif
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku menemukan 79 pekerja harian lepas (PHL) pada Dinas Kebersihan DKI fiktif. Meski proses pembayaran gaji sudah melalui Bank DKI.
Ahok menuturkan, masih ada oknum di Dinas Kebersihan yang meminjam nama orang untuk dijadikan PHL meski sudah diberi gaji Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp2,7 juta. Mendapatkan hal seperti itu, Ahok mengaku, meminta agar Dinas Kebersihan bisa melaporkan kepada polisi.
"Saya suruh lapor polisi saja. Mereka pinjam nama orang jadi PHL dikasih tanda pengenal, kemudian ATM-nya dipegang. Dari Rp2,7 juta yang dikasih cuma Rp500 ribu. Rp2,2 juta untung dia tiap bulan. Itu banyak oknum LSM yang main," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat 28 Agustus 2015.
Lebih lanjut Ahok mengaku, masih banyak titik-titik lokasi di Ibu Kota yant tidak bersih terutama pada hari libur yaitu Sabtu, Minggu, dan libur nasional.
"Kadang-kadang mereka enggak kerja lagi Sabtu dan Minggu. Makanya Jakarta kalau habis liburan kotornya minta ampun. Duitnya mau, tapi enggak dikerjain," tandasnya.
PILIHAN:
Cara Ahok Antisipasi Akal-akalan Pekerja Fiktif
Ahok menuturkan, masih ada oknum di Dinas Kebersihan yang meminjam nama orang untuk dijadikan PHL meski sudah diberi gaji Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp2,7 juta. Mendapatkan hal seperti itu, Ahok mengaku, meminta agar Dinas Kebersihan bisa melaporkan kepada polisi.
"Saya suruh lapor polisi saja. Mereka pinjam nama orang jadi PHL dikasih tanda pengenal, kemudian ATM-nya dipegang. Dari Rp2,7 juta yang dikasih cuma Rp500 ribu. Rp2,2 juta untung dia tiap bulan. Itu banyak oknum LSM yang main," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat 28 Agustus 2015.
Lebih lanjut Ahok mengaku, masih banyak titik-titik lokasi di Ibu Kota yant tidak bersih terutama pada hari libur yaitu Sabtu, Minggu, dan libur nasional.
"Kadang-kadang mereka enggak kerja lagi Sabtu dan Minggu. Makanya Jakarta kalau habis liburan kotornya minta ampun. Duitnya mau, tapi enggak dikerjain," tandasnya.
PILIHAN:
Cara Ahok Antisipasi Akal-akalan Pekerja Fiktif
(mhd)