Jakarta Kehilangan Maskot, Ahok Dianggap Cari Untung

Selasa, 25 Agustus 2015 - 00:32 WIB
Jakarta Kehilangan Maskot, Ahok Dianggap Cari Untung
Jakarta Kehilangan Maskot, Ahok Dianggap Cari Untung
A A A
JAKARTA - Jakarta diprediksi akan segera kehilangan maskotnya. Elang bondol (Haliastur indus) yang ditetapkan sebagai fauna identitas (maskot) Provinsi DKI Jakarta mendampingi salak Condet (flora identitas) berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989 diprediksi tak akan ditemui lagi di alam bebas Ibu Kota.

Hal tersebut dikatakan koordinator Komunitas Indonesian Friends of The Animals (Ifota) Marison Guciano. Menurut Marison, rencana mega proyek reklamasi 17 pulau buatan di Utara Jakarta akan menggusur habitat elang bondol.

"Berdasarkan hasil survei tahun 2004, populasi elang bondol di Kepulauan Seribu, Jakarta, hanya tinggal 15 ekor saja. Elang bondol bukanlah burung migran atau suka berpindah-pindah tempat. Oleh karena itu mega proyek reklamasi 17 pulau buatan di utara Jakarta yang menggusur habitat elang bondol dipastikan akan menyebabkan kepunahan maskot Jakarta ini," tutur Marison dalam keterangan persnya kepada wartawan, Senin 24 Agustus 2015.

Seperti diberitakan, Pemprov DKI Jakarta telah memberi izin PT Muara Wisesa Samudera, anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) untuk melakukan reklamasi/membangunan proyek 17 pulau buatan di Utara Jakarta. Di atas daratan pulau yang dibangun itu akan berdiri properti mewah.

Menurut Marison, dari pada memberi izin reklamasi kepada Agung Podomoro, Pemprov DKI sebaiknya melakukan penanaman bakau atau mangrove di pesisir Jakarta. Selain berfungsi sebagai resapan dan penahan air laut pasang, keberadaan mangrove juga untuk menciptakan keadilan ekologis bagi satwa liar untuk hidup.

Di Indonesia, elang bondol termasuk satwa yang dilindungi dan terdaftar dalam lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

"Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seharusnya berpikir bahwa ia adalah pemimpin pemerintahan, bukan eksekutif sebuah perusahaan. Ia sedang mengelola negara, bukan mengelola bisnis perusahaan. Oleh karena itu bukan kepentingan finansial yang harus ia kedepankan," katanya.

PILIHAN:

Ahok Pastikan Reklamasi 17 Pulau Masih Berjalan
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6658 seconds (0.1#10.140)
pixels