Pedagang Mogok, Pemkot Depok Akan Gelar Operasi Pasar Ayam
A
A
A
DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana akan menggelar operasi pasar ayam potong sebagai antisipasi pedagang ayam yang akan mogok besok. Maka itu, Pemkot melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait rencananya itu.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Depok Tinte Rosmiati mengaku, tengah berkoordinasi dengan Disperindag, Polisi, dan Dinas Pasar untuk menggelar operasi pasar. Namun, hal itu masih menunggu perkembangan gejolak pedagang di lapangan.
"Kami kan menjamin ketersediaan stok tugasnya. Kami sedang koordinasi, ini memang tergantung wilayah, kalau Depok gejolak maka operasi pasar dilakukan," jelas Tinte di Depok, Selasa (18/8/2015).
Tinte menambahkan, Distanak masih mempertimbangkan digelarnya operasi pasar lantaran ayam potong bukan bahan utama. Karena, masyarakat masih dapat bisa memilih protein lainnya sebagai alternatif.
"Ayam itu kan bukan kebutuhan pokok utama seperti beras. Ini bisa ada alternatif lain, bukan hanya ayam dan daging ada sumber protein alternatif seperti ikan dan telur," kata Tinte.
Dia mengakui, harga ayam potong sudah mencapai Rp25 ribu per kilogram. Satu-satunya cara yang dapat menstabilkan harga, kata dia, memang dengan operasi pasar.
"Itu kan ada supply demand, permintaan banyak, stok enggak ada, harga tinggi. Untuk stabilkan harga kami upayakan dengan operasi pasar dan saat ini masih berkoordinasi," jelasnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Depok Tinte Rosmiati mengaku, tengah berkoordinasi dengan Disperindag, Polisi, dan Dinas Pasar untuk menggelar operasi pasar. Namun, hal itu masih menunggu perkembangan gejolak pedagang di lapangan.
"Kami kan menjamin ketersediaan stok tugasnya. Kami sedang koordinasi, ini memang tergantung wilayah, kalau Depok gejolak maka operasi pasar dilakukan," jelas Tinte di Depok, Selasa (18/8/2015).
Tinte menambahkan, Distanak masih mempertimbangkan digelarnya operasi pasar lantaran ayam potong bukan bahan utama. Karena, masyarakat masih dapat bisa memilih protein lainnya sebagai alternatif.
"Ayam itu kan bukan kebutuhan pokok utama seperti beras. Ini bisa ada alternatif lain, bukan hanya ayam dan daging ada sumber protein alternatif seperti ikan dan telur," kata Tinte.
Dia mengakui, harga ayam potong sudah mencapai Rp25 ribu per kilogram. Satu-satunya cara yang dapat menstabilkan harga, kata dia, memang dengan operasi pasar.
"Itu kan ada supply demand, permintaan banyak, stok enggak ada, harga tinggi. Untuk stabilkan harga kami upayakan dengan operasi pasar dan saat ini masih berkoordinasi," jelasnya.
(mhd)