Serunya Saksikan Kehidupan Empat Klan di Jakarta Teater
A
A
A
JAKARTA - Suara bergemuruh mengisi ruang Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/8/2015) malam.
Suara gemuruh itu datang dari ratusan pengunjung yang antusias menyaksikan drama musikal yang digelar oleh Jakarta Movement of Inspiration (JKTMovein).
Sesuai suasana ruang teater, drama musikal itu pun bertajuk Gemuruh. Pementasan drama itu berlangsung selama dua jam sejak pukul 19.00 WIB.
Antusiasme penonton terhadap acara yang digagas JKTMovein dengan media partner MNC Group sudah terlihat satu jam sebelum drama dimulai.
Antrean calon penonton yang ingin mendapatkan tiket masuk pertunjukan itu mengular panjang.
Gemuruh adalah kisah tentang empat kelompok kekerabatan atau klan yang saling bermusuhan dan selalu bertengkar.
"Gemuruh memiliki empat karakter yang mencerminkan masing-masing klannya," ujar produser drama musikal tu, Nurul Pareswari di Teater Jakarta, TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015).
Empat klan tersebut memiliki gaya hidup dan kepercayaan yang berbeda-beda. Klan Sikara, klan pemuja matahari bersuara sopran yang memiliki jiwa kepemimpinan tak tertandingi dan kerap memamerkannya pada klan lainya.
Klan Aruna, klan pemuja bulan bersuara alto yang mencintai perdamaian. Kemudian, Klan Tranggana adalah pemuja bintang bersuara tenor yang menginginkan semua orang mendapatkan pencerahan.
Terakhir, klan Balin yang memuja bumi bersuara bas yang menginginkan kebahagian menghiasi semua orang.
Keempat klan itu selalu bertengkar dan bermusuhan, hingga akhirnya mereja bersatu dalam membuat tanggul untuk menghadapi adanya bencana alam Gunung Mandini yang meletus memporakporandakan jagat Samasata, tempat keempat klan tersebut tinggal.
Dalam menyiapkan pertujukan itu, Nurul memilih para pemain yang memiliki kemampuan multitalenta, yakni berakting, bernyanyi, dan menari.
Drama musikal Gemuruh menampilkan delapan adegan yang dibumbui dengan lakon-lakon yang lucu sehingga ratusan penonton pun ikut bersorak senang. Lakon semakin menarik karena dibumbui adegan romantisme.
Salah satu penonton, Arto mengatakan drama musikal tersebut elegan. Apalagi drama mengangkat tema kebinekaan yang seusai dengan momentum menjelang Hari Kemerdekaan RI.
"Ini cerita tentang kebinekaan. Perbedaan itu tercipta untuk saling melengkapi dan saling bersama. Sama halnya Indonesia. Berbeda agama, adat istiadat, bahasa, dan suku tapi tetap satu. Satu itu hal mutlak yang patut kita jaga," tuturnya.
JKTMovein adalah wadah kreatif pemuda Jakarta dalam bidang seni. Melalui wadah ini, pemuda dapat mencurahkan bakat seninya.
Suara gemuruh itu datang dari ratusan pengunjung yang antusias menyaksikan drama musikal yang digelar oleh Jakarta Movement of Inspiration (JKTMovein).
Sesuai suasana ruang teater, drama musikal itu pun bertajuk Gemuruh. Pementasan drama itu berlangsung selama dua jam sejak pukul 19.00 WIB.
Antusiasme penonton terhadap acara yang digagas JKTMovein dengan media partner MNC Group sudah terlihat satu jam sebelum drama dimulai.
Antrean calon penonton yang ingin mendapatkan tiket masuk pertunjukan itu mengular panjang.
Gemuruh adalah kisah tentang empat kelompok kekerabatan atau klan yang saling bermusuhan dan selalu bertengkar.
"Gemuruh memiliki empat karakter yang mencerminkan masing-masing klannya," ujar produser drama musikal tu, Nurul Pareswari di Teater Jakarta, TIM, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015).
Empat klan tersebut memiliki gaya hidup dan kepercayaan yang berbeda-beda. Klan Sikara, klan pemuja matahari bersuara sopran yang memiliki jiwa kepemimpinan tak tertandingi dan kerap memamerkannya pada klan lainya.
Klan Aruna, klan pemuja bulan bersuara alto yang mencintai perdamaian. Kemudian, Klan Tranggana adalah pemuja bintang bersuara tenor yang menginginkan semua orang mendapatkan pencerahan.
Terakhir, klan Balin yang memuja bumi bersuara bas yang menginginkan kebahagian menghiasi semua orang.
Keempat klan itu selalu bertengkar dan bermusuhan, hingga akhirnya mereja bersatu dalam membuat tanggul untuk menghadapi adanya bencana alam Gunung Mandini yang meletus memporakporandakan jagat Samasata, tempat keempat klan tersebut tinggal.
Dalam menyiapkan pertujukan itu, Nurul memilih para pemain yang memiliki kemampuan multitalenta, yakni berakting, bernyanyi, dan menari.
Drama musikal Gemuruh menampilkan delapan adegan yang dibumbui dengan lakon-lakon yang lucu sehingga ratusan penonton pun ikut bersorak senang. Lakon semakin menarik karena dibumbui adegan romantisme.
Salah satu penonton, Arto mengatakan drama musikal tersebut elegan. Apalagi drama mengangkat tema kebinekaan yang seusai dengan momentum menjelang Hari Kemerdekaan RI.
"Ini cerita tentang kebinekaan. Perbedaan itu tercipta untuk saling melengkapi dan saling bersama. Sama halnya Indonesia. Berbeda agama, adat istiadat, bahasa, dan suku tapi tetap satu. Satu itu hal mutlak yang patut kita jaga," tuturnya.
JKTMovein adalah wadah kreatif pemuda Jakarta dalam bidang seni. Melalui wadah ini, pemuda dapat mencurahkan bakat seninya.
(dam)