Rektor UI : Kasus Akseyna Sejarah Baru Mahasiswa Tewas Dalam Kampus

Jum'at, 14 Agustus 2015 - 07:10 WIB
Rektor UI : Kasus Akseyna...
Rektor UI : Kasus Akseyna Sejarah Baru Mahasiswa Tewas Dalam Kampus
A A A
DEPOK - Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis menyatakan kematian mahasiswa Biologi, Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Akseyna Ahad Dori merupakan sejarah baru yang tak boleh terjadi lagi di kampus tersebut. Akseyna Dori merupakan mahasiswa pertama yang tewas di dalam kampus tersebut karena dugaan pembunuhan.

Anis berharap polisi dapat segera mengungkap kasus dugan pembunuhan tersebut. "Kami kan enggak punya akses, enggak punya data, saat ini dari UI ada person in charge yang peduli terhadap kasus ini. Ada di UPT Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK). Kami sudah menyerahkan sepenuhnya ke polisi secara profesional," ungkap Anis di Kampus UI Depok, Kamis 13 Agustus 2015 kemarin.

Anis menginginkan kasus tersebut cepat terungkap. "Rugi saya hampir setiap ketemu wartawan ditanya itu lagi, itu lagi. Kalau ada kemajuan Alhamdulillah, kalau bisa besok sudah ditentukan siapa pelakunya," kata Anis.

Anis menyebut kasus Akseyna sebagai sejarah baru bagi UI. Sebab baru kali ini mahasiswa ditemukan tewas di dalam kampus sendiri dan diduga dibunuh. "UI baru sekali ini sejarah seperti ini. Ada kasus mahasiswa UI dicurigai dibunuh, di kampus sendiri, bisa saja setelah meninggal dibuang ke danau. Tapi hasil forensik katanya saat diceburkan ke danau baru tewas," jelasnya.

Anis mengaku siap jika mahasiswa yang menjadi saksi dan terintimidasi untuk diberi pendampingan. Pihaknya juga secara konsisten mengevaluasi keamanan lingkungan kampus.

"Yang namanya saksi enggak harus takut ya, jelasin saja. Kalau dia
merasa terancam lapor saja ada pendampingan. Kampus ini besar dan terbuka, banyak tembok - tembok UI yang dibobol dan 90% motor itu melintas, kami sudah beri kewenangan kepada fakultas dan prodi untuk memberi keterangan seluas-luasnya pada polisi," tegas Anis.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7406 seconds (0.1#10.140)