Pejabat DKI Berbondong-bondong Serahkan Gratifikasi
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berbondong-bondong menyerahkan uang dan barang gratifikasi kepada inspektrorat. Uang dan barang gratifikasi tersebut didapat pejabat ketika Lebaran kemarin.
"Sudah ada yang mengembalikan, misalnya dari pejabat Bappeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah) DKI Jakarta, Kadis Pariwisata dan akan terus bergulir," kata Kepala Inspektrorat DKI Jakarta Lasro Marbun di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/7/2015).
Menurut Lasro, semua itu intruksi dari gubernur agar pejabat PNS DKI melaporkan jika mendapat gratifikasi. Bahkan, tidak lama lagi DKI juga akan melakukan deklarasi anti gratifikasi.
"Dalam waktu dekat kami semua dengan Gubernur dan Wagub mendeklarasikan anti gratifikasi," kata Lasro.
Lasro mengakui, dari sejumlah pejabat paling banyak menerima gratifikasi berbentuk barang. Namun tak jarang juga uang seperti sumbangan maupun bingkisan.
"Bentuknya sumbangan ada bingkisan 3-5 terus ada barang-barang Lebaran yang dikirim ke rumah atau kantor," ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu.
Setelah dilaporkan kepada inspektorat, Lasro mengungkapkan, uang maka akan langsung diteruskan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mengenai jumlah nilai besaran dari uang yang diterima, Lasro mengaku lupa.
"Yang jelas uang, lupa. belasan begitu, lebih dari belasan juta atau miliar begitu," ujarnya.
PILIHAN:
Cegah Korupsi, DKI Bentuk Unit Pengendalian Gratifikasi
Ahok Larang PNS DKI Terima Parsel Lebaran
KPK Sambut Baik Pengendalian Gratifikasi DKI
"Sudah ada yang mengembalikan, misalnya dari pejabat Bappeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah) DKI Jakarta, Kadis Pariwisata dan akan terus bergulir," kata Kepala Inspektrorat DKI Jakarta Lasro Marbun di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/7/2015).
Menurut Lasro, semua itu intruksi dari gubernur agar pejabat PNS DKI melaporkan jika mendapat gratifikasi. Bahkan, tidak lama lagi DKI juga akan melakukan deklarasi anti gratifikasi.
"Dalam waktu dekat kami semua dengan Gubernur dan Wagub mendeklarasikan anti gratifikasi," kata Lasro.
Lasro mengakui, dari sejumlah pejabat paling banyak menerima gratifikasi berbentuk barang. Namun tak jarang juga uang seperti sumbangan maupun bingkisan.
"Bentuknya sumbangan ada bingkisan 3-5 terus ada barang-barang Lebaran yang dikirim ke rumah atau kantor," ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu.
Setelah dilaporkan kepada inspektorat, Lasro mengungkapkan, uang maka akan langsung diteruskan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mengenai jumlah nilai besaran dari uang yang diterima, Lasro mengaku lupa.
"Yang jelas uang, lupa. belasan begitu, lebih dari belasan juta atau miliar begitu," ujarnya.
PILIHAN:
Cegah Korupsi, DKI Bentuk Unit Pengendalian Gratifikasi
Ahok Larang PNS DKI Terima Parsel Lebaran
KPK Sambut Baik Pengendalian Gratifikasi DKI
(mhd)