Sakit Perut Ikuti MOS, Siswi SMP di Bogor Meninggal Dunia
A
A
A
BOGOR - Febriyanti Safitri (12), siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor meninggal dunia usai mengikuti hari terakhir upacara pagi Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolahnya, pada Rabu 29 Juli 2015.
Meski kejadiannya sudah sepekan yang lalu, mamun duka mendalam masih menyelimuti keluarga Febri. Ari Safari (30), orangtua korban tak menyangka anaknya meninggal saat menjalani MOS hari terakhir.
"Ya saya masih enggak menyangka. Pada hari itu saya sempat menganterkan dia ke sekolah. Ternyata hari itu saya anter anak saya untuk terakhir kalinya," jelasnya di Bogor, Kamis 6 Agustur 2015.
Ari menceritakan, sebelum berangkat, Febri sempat mengeluh sakit perut dan buang air besar sebanyak dua kali. Namun, saat itu anaknya sempat sarapan pagi. Padahal, sehari-hari anaknya jarang sarapan.
Lebih lanjut ia menyebutkan, anaknya memang pernah punya riwayat sakit mag. Tapi itu terjadi tahun lalu dan sekarang ini tidak pernah kambuh lagi.
"Sekarang-sekarang mah dia enggak pernah mengeluh sakit. Dia memang orangnya pendiam dan enggak banyak mengeluh kalau sakit," tuturnya.
Mengenai kabar kematian anaknya, ia diberi tahu pihak sekolah bahwa anaknya dibawa ke Puskesmas dekat sekolah. Saat mendatangi Puskesmas, ia melihat anaknya sudah terbaring di kasur dalam kondisi tak bernyawa.
"Jadi saya dikabari pihak sekolah. Katanya anak saya pingsan pas apel pagi. Lalu di bawa ke Puskesmas. Nah, pas di cek di Puskesmas ternyata anak saya sudah meninggal," tuturnya dengan nada sedih karena masih terpukul atas kehilangan putri sulungnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMP PGRI Gadog Yoyo Sunaryo turut berduka dan meminta maaf kepada pihak keluarga. "Saya turuk berduka atas kejadian ini. Yang jelas kami pihak sekolah telah melakukan antisipasi atas kejadian ini," ungkapnya.
Dia menuturkan, sebelum kejadian, pihak sekolah telah mengingatkan kepada para siswa bagi yang merasa sakit diperbolehkan tidak mengikuti kegiatan MOS.
"Kami memang sudah memberikan imbauan kepada para murid, tapi saat itu tidak ada murid yang minta izin untuk tidak mengikuti MOS, termasuk Febri," tukasnya.
PILIHAN:
Polisi: Siswa Bekasi Meninggal Bukan karena MOS
Meski kejadiannya sudah sepekan yang lalu, mamun duka mendalam masih menyelimuti keluarga Febri. Ari Safari (30), orangtua korban tak menyangka anaknya meninggal saat menjalani MOS hari terakhir.
"Ya saya masih enggak menyangka. Pada hari itu saya sempat menganterkan dia ke sekolah. Ternyata hari itu saya anter anak saya untuk terakhir kalinya," jelasnya di Bogor, Kamis 6 Agustur 2015.
Ari menceritakan, sebelum berangkat, Febri sempat mengeluh sakit perut dan buang air besar sebanyak dua kali. Namun, saat itu anaknya sempat sarapan pagi. Padahal, sehari-hari anaknya jarang sarapan.
Lebih lanjut ia menyebutkan, anaknya memang pernah punya riwayat sakit mag. Tapi itu terjadi tahun lalu dan sekarang ini tidak pernah kambuh lagi.
"Sekarang-sekarang mah dia enggak pernah mengeluh sakit. Dia memang orangnya pendiam dan enggak banyak mengeluh kalau sakit," tuturnya.
Mengenai kabar kematian anaknya, ia diberi tahu pihak sekolah bahwa anaknya dibawa ke Puskesmas dekat sekolah. Saat mendatangi Puskesmas, ia melihat anaknya sudah terbaring di kasur dalam kondisi tak bernyawa.
"Jadi saya dikabari pihak sekolah. Katanya anak saya pingsan pas apel pagi. Lalu di bawa ke Puskesmas. Nah, pas di cek di Puskesmas ternyata anak saya sudah meninggal," tuturnya dengan nada sedih karena masih terpukul atas kehilangan putri sulungnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMP PGRI Gadog Yoyo Sunaryo turut berduka dan meminta maaf kepada pihak keluarga. "Saya turuk berduka atas kejadian ini. Yang jelas kami pihak sekolah telah melakukan antisipasi atas kejadian ini," ungkapnya.
Dia menuturkan, sebelum kejadian, pihak sekolah telah mengingatkan kepada para siswa bagi yang merasa sakit diperbolehkan tidak mengikuti kegiatan MOS.
"Kami memang sudah memberikan imbauan kepada para murid, tapi saat itu tidak ada murid yang minta izin untuk tidak mengikuti MOS, termasuk Febri," tukasnya.
PILIHAN:
Polisi: Siswa Bekasi Meninggal Bukan karena MOS
(mhd)