Ini Respons Jokowi Soal Pejabat Tersangka Dwelling Time
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak kaget adanya pejabat pemerintah yang dijadikan tersangka dalam kasus dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Jokowi mengaku telah mengingatkan masalah ini untuk segera diperbaiki sejak enam bulan lalu.
Sebab, Jokowi mengaku sudah mengingatkan sejak enam bulan lalu kepada menteri terkait mengenai dwelling time tersebut. "Kaget gimana sih, sudah jauh-jauh hari kan sudah saya sampaikan, kita ini kan ingin memperbaiki dengan tahapan-tahapan yang baik. Tapi kalau memang sulit diperbaiki, ya itu memang dilakukan," kata Jokowi usai menghadiri Munas VIII HKTI tahun 2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7/2015).
Jokowi melanjutkan, sekitar enam bulan lalu dirinya telah memerintahkan menteri koordinator dan menteri terkait untuk memperbaiki masalah dwelling time itu. Kemudian, Jokowi mengaku mengecek langsung pada dua bulan lalu untuk mengetahui kondisi di lapangan.
"Saya saat itu memang melihat sebuah perjalanan yang tidak ada progres, sehingga saya marah, yang disajikan kepada saya hanya saji-sajian. Oleh sebab itu saya sampaikan hati-hati saya copot, entah pejabat di lapangan, entah dirjennya, entah menterinya," katanya.
Jokowi mengaku beberapa waktu lalu kembali ke lokasi setelah melakukan inspeksi mendadak. Namun, tidak ada reaksi dari pejabat terkait memperbaiki hal itu.
"Saya perintah Kapolri untuk melihat kondisi seperti apa di lapangan, apakah sesuai dengan yang dipikiran saya, dan betul ternyata ya itu hasilnya sekarang ini (ada pejabat tersangka)," ujarnya.
Sebab, Jokowi mengaku sudah mengingatkan sejak enam bulan lalu kepada menteri terkait mengenai dwelling time tersebut. "Kaget gimana sih, sudah jauh-jauh hari kan sudah saya sampaikan, kita ini kan ingin memperbaiki dengan tahapan-tahapan yang baik. Tapi kalau memang sulit diperbaiki, ya itu memang dilakukan," kata Jokowi usai menghadiri Munas VIII HKTI tahun 2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7/2015).
Jokowi melanjutkan, sekitar enam bulan lalu dirinya telah memerintahkan menteri koordinator dan menteri terkait untuk memperbaiki masalah dwelling time itu. Kemudian, Jokowi mengaku mengecek langsung pada dua bulan lalu untuk mengetahui kondisi di lapangan.
"Saya saat itu memang melihat sebuah perjalanan yang tidak ada progres, sehingga saya marah, yang disajikan kepada saya hanya saji-sajian. Oleh sebab itu saya sampaikan hati-hati saya copot, entah pejabat di lapangan, entah dirjennya, entah menterinya," katanya.
Jokowi mengaku beberapa waktu lalu kembali ke lokasi setelah melakukan inspeksi mendadak. Namun, tidak ada reaksi dari pejabat terkait memperbaiki hal itu.
"Saya perintah Kapolri untuk melihat kondisi seperti apa di lapangan, apakah sesuai dengan yang dipikiran saya, dan betul ternyata ya itu hasilnya sekarang ini (ada pejabat tersangka)," ujarnya.
(whb)