GT Tak Bohong Alami Kekerasan
A
A
A
JAKARTA - Psikolog dari Safe House atau Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) menyebutkan, GT tidak berbohong dengan tindak kekerasan dari ibunya, LSR (47). Hasil itu diketahui berdasarkan pemeriksaan tes intelegensia, tes grafik, dan indikator.
"Berdasarkan pemeriksaan psikologis tidak terlihat adanya kebohongan. Sementara, dilihat dari gestur tubuh tiap kali bertemu dengan GT, pernyataannya selalu sama dan konsisten," kata psikolog dari RPSA atau Safe House Euis Heni Mulyani di Jakarta, Rabu 8 Juli 2015.
Hasil pemeriksaan psikologis, terang Euis, GT memiliki sifat nakal yang wajar. Kenakalannya pun terjadi bukan karena rasa bencinya kepada ibunya, tapi benci terhadap ayahnya yang telah meninggalkan keluarganya tersebut.
"Dia tidak benci ibunya, dia benci ayahnya karena (GT) ditinggalkan. Dia sangat sayang ibunya tapi merasa perlakuan ibunya berlebihan. Sama kakaknya juga sayang, karena dia dapat jajan dari kakaknya, sayang sama adiknya, tapi katanya adiknya jahil," tuturnya.
Saat ini, papar Euis, permasalahan yang tengah dihadapi GT itu rasa cemasnya dan sosialnya. Pasalnya, GT kerap merasa tertekan saat berada di rumahnya.
Tekanan itu pula yang membuat dia tidak dapat bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungannya.
"Hasil penemuan kami ini akan di-combine dengan hasil dengan psikolog-psikolog lainnya dan hasil pemeriksaan pihak kepolisian. Dari keterangan GT, mamanya suka pergi malam, kakaknya sama adiknya diajak pergi (sedang dia dibiarkan saja). Mamanya juga suka minum (beralkohol)," tuturnya.
PILIHAN:
Polisi: GT Diduga Berbohong Digergaji Ibu Kandung
Kemensos: Diduga Dirgergaji, GT Tidak Alami Trauma Berat
Polisi Masih Tunggu Hasil Visum Bocah Diduga Digergaji
"Berdasarkan pemeriksaan psikologis tidak terlihat adanya kebohongan. Sementara, dilihat dari gestur tubuh tiap kali bertemu dengan GT, pernyataannya selalu sama dan konsisten," kata psikolog dari RPSA atau Safe House Euis Heni Mulyani di Jakarta, Rabu 8 Juli 2015.
Hasil pemeriksaan psikologis, terang Euis, GT memiliki sifat nakal yang wajar. Kenakalannya pun terjadi bukan karena rasa bencinya kepada ibunya, tapi benci terhadap ayahnya yang telah meninggalkan keluarganya tersebut.
"Dia tidak benci ibunya, dia benci ayahnya karena (GT) ditinggalkan. Dia sangat sayang ibunya tapi merasa perlakuan ibunya berlebihan. Sama kakaknya juga sayang, karena dia dapat jajan dari kakaknya, sayang sama adiknya, tapi katanya adiknya jahil," tuturnya.
Saat ini, papar Euis, permasalahan yang tengah dihadapi GT itu rasa cemasnya dan sosialnya. Pasalnya, GT kerap merasa tertekan saat berada di rumahnya.
Tekanan itu pula yang membuat dia tidak dapat bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungannya.
"Hasil penemuan kami ini akan di-combine dengan hasil dengan psikolog-psikolog lainnya dan hasil pemeriksaan pihak kepolisian. Dari keterangan GT, mamanya suka pergi malam, kakaknya sama adiknya diajak pergi (sedang dia dibiarkan saja). Mamanya juga suka minum (beralkohol)," tuturnya.
PILIHAN:
Polisi: GT Diduga Berbohong Digergaji Ibu Kandung
Kemensos: Diduga Dirgergaji, GT Tidak Alami Trauma Berat
Polisi Masih Tunggu Hasil Visum Bocah Diduga Digergaji
(mhd)