Ngaku Tangan Digergaji, GT Diperiksa Psikolog Forensik
A
A
A
JAKARTA - Untuk membuktikan pernyataan GT kalau tangannya itu digergaji oleh ibu kandungnya, yakni LSR (47), polisi menugaskan seorang psikolog dari Asosiasi Psikologi Indonesia untuk memeriksa psikologis GT.
Psikolog Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan, pihaknya ditunjuk Polres Jaksel untuk memeriksa kondisi kejiwaan GT. Rencananya, pihaknya akan memeriksa GT pada Jumat 10 Juli 2015 mendatang.
"Kami datang karena dipanggil. Kami diminta melakukan pemeriksaan pada GT, rencananya Jumat akan kami periksa GT," ujarnya pada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan itu untuk mengetahui kondisi psikologis GT. Dari pemeriksaan tersebut, pihaknya bisa menyimpulkan apakah korban benar-benar ditelantarkan oleh ibunya atau tidak.
"Psikologis untuk mendeteksi soal dugaan yang disangkaaan, penelantarankah, penganiyaankah. Kami akan lihat indikasi kebohongan atau tidak. Jadi, perlu dibuktikan ingatan yang sesuai dengan kenyataan, rekayasa atau manipulasi belaka itu perlu pembuktian," katanya.
Menurut Kasandra, pihaknya harus menemukan bukti-buktinya secara ilmiah dan sesuai prosedur untuk mengetahui peristiwa penggergajian itu terjadi ataukah tidak.
PILIHAN:
Kasus Ibu Gergaji Anak, KPAI Tunggu Hasil Visum
Puluhan PSK Tanah Abang Ditangkap Saat Mejeng
Ahok: BPK Jangan Seperti Tuhan di Republik Ini
Psikolog Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan, pihaknya ditunjuk Polres Jaksel untuk memeriksa kondisi kejiwaan GT. Rencananya, pihaknya akan memeriksa GT pada Jumat 10 Juli 2015 mendatang.
"Kami datang karena dipanggil. Kami diminta melakukan pemeriksaan pada GT, rencananya Jumat akan kami periksa GT," ujarnya pada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan itu untuk mengetahui kondisi psikologis GT. Dari pemeriksaan tersebut, pihaknya bisa menyimpulkan apakah korban benar-benar ditelantarkan oleh ibunya atau tidak.
"Psikologis untuk mendeteksi soal dugaan yang disangkaaan, penelantarankah, penganiyaankah. Kami akan lihat indikasi kebohongan atau tidak. Jadi, perlu dibuktikan ingatan yang sesuai dengan kenyataan, rekayasa atau manipulasi belaka itu perlu pembuktian," katanya.
Menurut Kasandra, pihaknya harus menemukan bukti-buktinya secara ilmiah dan sesuai prosedur untuk mengetahui peristiwa penggergajian itu terjadi ataukah tidak.
PILIHAN:
Kasus Ibu Gergaji Anak, KPAI Tunggu Hasil Visum
Puluhan PSK Tanah Abang Ditangkap Saat Mejeng
Ahok: BPK Jangan Seperti Tuhan di Republik Ini
(ysw)