Ratusan Guru Pensiun, Bekasi Kekurangan Guru
A
A
A
BEKASI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi bakal kehilangan ratusan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) diwilayahnya. Pasalnya, ratusan guru tersebut akan memasuki masa pensiun pada tahun 2015. Artinya, tahun depan Kota Bekasi akan kukurangan guru.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi, Rudi Sabarudin mengatakan, ratusan guru yang pensiun ditahun ini mayoritas guru sekolah dasar. Kebanyakan tenaga pendidik itu pensiun lantaran umurnya sudah masuk usia 60 tahun.
"Totalnya sebanyak 110 guru," kata Rudi kepada wartawan di Bekasi, Senin 29 Juni 2015.
Menurut Rudi, berdasarkan Undang-undang aparatur sipil negara, otomatis masa kerja mereka tak bisa diperpanjang. Karena sudah ada tambahan selama dua tahun sebelumnya ketika usia 58 tahun.
Namun, guru pensiun itu tidak mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. "Karena mereka akan digantikan oleh tenaga honorer," ujarnya.
Saat ini, jumlah guru di Kota Bekasi berstatus pegawai negeri mencapai 6.910 orang. Rinciannya, 60 persen guru sekolah dasar, dan 40 persen guru sekolah menengah pertama dan atas serta kejuruan negeri.
Adapun guru berstatus honorer mencapai 2.500 orang. Sebetulnya, kata dia, pihaknya mengalami kekurangan guru yang berstatus pegawai negeri. Untuk sekolah dasar masih dibutuhkan sekitar 1.000 guru lagi, karena jumlah sekolah di wilayah Kota Bekasi cukup banyak.
Sementara tingkat SMP masih membutuhkan sebanyak 300 orang. Sedangkan untuk jenjang SMA/SMKN masih membutuhkan jumlah ideal sebanyak 650 guru. Untuk itu, pihaknya akan mengusulkan ke pemerintah pusat agar ada guru pengganti guru pensiun tersebut.
Sekretaris Disdik Kota Bekasi Dedi Junaedi menambahkan, sebagai ganti guru yang pensiun, pihaknya menunggu dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
"Pusat yang dapat menerima pegawai negeri baru tersebut, kami akan usulkan secepatnya," tambahnya.
Dedi berharap, pemerintah pusat memberikan tenaga pendidik baru. Jika masih kekurangan, sekolah berusaha mengatasi kekurangan tenaga pendidik dengan mempekerjakan guru honorer yang ada. "Harus ada guru PNS baru," tukasnya.
PILIHAN:
Sukabumi Kekurangan Tenaga Guru
Bangkalan Kekurangan 3.000 Guru SD
Solo Kekurangan Guru SD dan Tenaga Kesehatan
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi, Rudi Sabarudin mengatakan, ratusan guru yang pensiun ditahun ini mayoritas guru sekolah dasar. Kebanyakan tenaga pendidik itu pensiun lantaran umurnya sudah masuk usia 60 tahun.
"Totalnya sebanyak 110 guru," kata Rudi kepada wartawan di Bekasi, Senin 29 Juni 2015.
Menurut Rudi, berdasarkan Undang-undang aparatur sipil negara, otomatis masa kerja mereka tak bisa diperpanjang. Karena sudah ada tambahan selama dua tahun sebelumnya ketika usia 58 tahun.
Namun, guru pensiun itu tidak mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. "Karena mereka akan digantikan oleh tenaga honorer," ujarnya.
Saat ini, jumlah guru di Kota Bekasi berstatus pegawai negeri mencapai 6.910 orang. Rinciannya, 60 persen guru sekolah dasar, dan 40 persen guru sekolah menengah pertama dan atas serta kejuruan negeri.
Adapun guru berstatus honorer mencapai 2.500 orang. Sebetulnya, kata dia, pihaknya mengalami kekurangan guru yang berstatus pegawai negeri. Untuk sekolah dasar masih dibutuhkan sekitar 1.000 guru lagi, karena jumlah sekolah di wilayah Kota Bekasi cukup banyak.
Sementara tingkat SMP masih membutuhkan sebanyak 300 orang. Sedangkan untuk jenjang SMA/SMKN masih membutuhkan jumlah ideal sebanyak 650 guru. Untuk itu, pihaknya akan mengusulkan ke pemerintah pusat agar ada guru pengganti guru pensiun tersebut.
Sekretaris Disdik Kota Bekasi Dedi Junaedi menambahkan, sebagai ganti guru yang pensiun, pihaknya menunggu dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
"Pusat yang dapat menerima pegawai negeri baru tersebut, kami akan usulkan secepatnya," tambahnya.
Dedi berharap, pemerintah pusat memberikan tenaga pendidik baru. Jika masih kekurangan, sekolah berusaha mengatasi kekurangan tenaga pendidik dengan mempekerjakan guru honorer yang ada. "Harus ada guru PNS baru," tukasnya.
PILIHAN:
Sukabumi Kekurangan Tenaga Guru
Bangkalan Kekurangan 3.000 Guru SD
Solo Kekurangan Guru SD dan Tenaga Kesehatan
(mhd)