Putuskan Pacar, Gadis Ini Dianiaya Hingga Semaput
A
A
A
JAKARTA - Seorang gadis dianiaya mantan pacarnya gara-gara cintanya diputus sepihak. Sadisnya, korban ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan setelah dicekoki miras dan wajahnya di coret-coret spidol.
Kini gasid bernama Fitri Handayani (20) itu mendapat perawatan medis di RS Sibroh, Jalan Warung Sila, Jagakarsa, Jaksel. Teman Fitri, Yogi mengatakan, peristiwa terjadi pada Jumat 26 Juni 2015 kemarin. Saat itu, Fitri warga Cimpedak RT 01/05, Jagakarsa diminta untuk bertemu dengan mantan pacarnya bernama Dafri di sebuah kos-kosan di Cilandak.
Sesampainya di Cilandak itu, Dafri memaksa Fitri untuk meminum miras dan sabun mandi. Fitri pun menolak, tapi Dafri justru menyiksa Fitri dengan cara memukulinya.
Fitri pun akhirnya menuruti kemauan Dafri lantaran ogah terus-terusan disiksa itu. Setelah meminum satu botol miras, Fitri pun diajak pergi berkeliling ke Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan menggunakan sepeda motor. Hanya saja, saat tiba di Setu Babakan itu, Dafri justru meninggalkannya.
Yogi melanjutkan, Fitri yang saat itu masih dalam kondisi setengah sadar pun akhirnya memberanikan diri untuk pulang ke rumahnya menggunakan angkutan umum. Hanya saja, saat sampai di Jalan KKO, Fitri pingsan di pinggir jalan.
Menurut Yogi, warga yang melihat Fitri dalam kondisi tergeletak di Jalan KKo itu menolongnya. Saat sadar, Fitri lantas menghubunginya. Dia pun akhirnya menjemput Fitri dan membawanya ke Polsek Jagakarsa untuk melaporkan perbuatan Dafri yang telah menganiaya sahabatnya itu.
"Saat bertemu saya, Fitri cerita semuanya. Dan yang lakuin mantan pacarnya itu. Mantannya kesal karena di putus cinta," ujarnya pada wartawan di Polsek Jagakarsa, Jumat 26 Juni 2015 malam.
Anggota SPK Polsek Jagakarsa Aiptu Dan Dimiyati menyatakan, pihaknya telah memintai keterangan dari sahabat korban itu. Pihaknya pula yang membawa korban ke rumah sakit bersama sahabat korban tersebut.
"Saat datang ke SPK, muka korban tampak di coret-coret sepidol dan dari keterangan teman korban, korban di paksa minum Ciu dan air sabun oleh pria yang diduga bekas pacarnya. Ia pun beberapa kali mengalami penganiayaan lalu di buang," pungkasnya.
Kini gasid bernama Fitri Handayani (20) itu mendapat perawatan medis di RS Sibroh, Jalan Warung Sila, Jagakarsa, Jaksel. Teman Fitri, Yogi mengatakan, peristiwa terjadi pada Jumat 26 Juni 2015 kemarin. Saat itu, Fitri warga Cimpedak RT 01/05, Jagakarsa diminta untuk bertemu dengan mantan pacarnya bernama Dafri di sebuah kos-kosan di Cilandak.
Sesampainya di Cilandak itu, Dafri memaksa Fitri untuk meminum miras dan sabun mandi. Fitri pun menolak, tapi Dafri justru menyiksa Fitri dengan cara memukulinya.
Fitri pun akhirnya menuruti kemauan Dafri lantaran ogah terus-terusan disiksa itu. Setelah meminum satu botol miras, Fitri pun diajak pergi berkeliling ke Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan menggunakan sepeda motor. Hanya saja, saat tiba di Setu Babakan itu, Dafri justru meninggalkannya.
Yogi melanjutkan, Fitri yang saat itu masih dalam kondisi setengah sadar pun akhirnya memberanikan diri untuk pulang ke rumahnya menggunakan angkutan umum. Hanya saja, saat sampai di Jalan KKO, Fitri pingsan di pinggir jalan.
Menurut Yogi, warga yang melihat Fitri dalam kondisi tergeletak di Jalan KKo itu menolongnya. Saat sadar, Fitri lantas menghubunginya. Dia pun akhirnya menjemput Fitri dan membawanya ke Polsek Jagakarsa untuk melaporkan perbuatan Dafri yang telah menganiaya sahabatnya itu.
"Saat bertemu saya, Fitri cerita semuanya. Dan yang lakuin mantan pacarnya itu. Mantannya kesal karena di putus cinta," ujarnya pada wartawan di Polsek Jagakarsa, Jumat 26 Juni 2015 malam.
Anggota SPK Polsek Jagakarsa Aiptu Dan Dimiyati menyatakan, pihaknya telah memintai keterangan dari sahabat korban itu. Pihaknya pula yang membawa korban ke rumah sakit bersama sahabat korban tersebut.
"Saat datang ke SPK, muka korban tampak di coret-coret sepidol dan dari keterangan teman korban, korban di paksa minum Ciu dan air sabun oleh pria yang diduga bekas pacarnya. Ia pun beberapa kali mengalami penganiayaan lalu di buang," pungkasnya.
(ysw)