Sebelum kabur, Ian Sembunyikan 20 Gepok Uang Dolar Disini
A
A
A
JAKARTA - Pembakar pembantu Ariani di Pasar Minggu, menaruh tas berisi 20 gepok uang dolar AS di tempat saudaranya, di samping rumah yang dirampoknya.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, selain menusuk pembantu Ariani dan membakar rumah bernomor 11, di Jalan Siaga 1D itu, Ian pun membawa kabur 20 gepok uang dolar dengan pecahan 100 USD. Uang itu pun lalu dimasukan ke dalam tasnya dan di taruh ke tempat ibu Wati.
"Dolar itu lalu dimasukan ke dalam tas, setelah itu pelaku keluar dan mampir ke kosan ibu wati untuk menyimpan tas," ujarnya pada wartawan, Kamis (25/6/2015).
Dia menjelaskan, setelah itu, Ian pergi membeli bensin dan membakar rumah yang di dalamnya terdapat pembantu Ariani dan anaknya itu, Arlinda. Ian pun kembali lagi ke kosan ibu Wati untuk mengambil tas yang di taruhnya itu di parkiran depan kosan.
Berdasarkan keterangan warga, Abdul menyatakan, sejatinya, kos-kosan bernomor 29B yang dimiliki oleh Wati itu merupakan kos-kosan milik Kakek Ian. Wati pun termasuk salah satu saudara Ian. Hanya saja, Wati saat ini tinggal di kawasan Depok.
"Yang punya kos itu sebenernya Kakek Ian. Dia sudah meninggal, neneknya juga. Lalu, diurusi sama anaknya, Wati ini. Cuman dia tinggalnya di Depok. Ian dulu emang jaga di sini, tapi sekarang udah engga lagi, sekarang sudah diurusi sama bu Wati itu," tutupnya.
Berdasarkan pantauan, kos-kosan milik Kakek Ryan itu tampak selalu terkunci sejak Rabu 24 Juni 2015 kemarin. Saat wartawan hendak memasuki kos-kosan itu dan bertanya pada penjaga kos-kosan. Penghuni kos mengatakan kalau penjaga kosnya tidak ada. Sedang pemilik kosnya pun ada di Depok.
PILIHAN:
Polisi Belum Temukan Pisau Penusuk PRT di Pasar Minggu
Ini Kronologis Perampokan Sadis di Pasar Minggu
Pembunuh PRT di Pasar Minggu Gasak 20 Gepok Uang Dolar
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, selain menusuk pembantu Ariani dan membakar rumah bernomor 11, di Jalan Siaga 1D itu, Ian pun membawa kabur 20 gepok uang dolar dengan pecahan 100 USD. Uang itu pun lalu dimasukan ke dalam tasnya dan di taruh ke tempat ibu Wati.
"Dolar itu lalu dimasukan ke dalam tas, setelah itu pelaku keluar dan mampir ke kosan ibu wati untuk menyimpan tas," ujarnya pada wartawan, Kamis (25/6/2015).
Dia menjelaskan, setelah itu, Ian pergi membeli bensin dan membakar rumah yang di dalamnya terdapat pembantu Ariani dan anaknya itu, Arlinda. Ian pun kembali lagi ke kosan ibu Wati untuk mengambil tas yang di taruhnya itu di parkiran depan kosan.
Berdasarkan keterangan warga, Abdul menyatakan, sejatinya, kos-kosan bernomor 29B yang dimiliki oleh Wati itu merupakan kos-kosan milik Kakek Ian. Wati pun termasuk salah satu saudara Ian. Hanya saja, Wati saat ini tinggal di kawasan Depok.
"Yang punya kos itu sebenernya Kakek Ian. Dia sudah meninggal, neneknya juga. Lalu, diurusi sama anaknya, Wati ini. Cuman dia tinggalnya di Depok. Ian dulu emang jaga di sini, tapi sekarang udah engga lagi, sekarang sudah diurusi sama bu Wati itu," tutupnya.
Berdasarkan pantauan, kos-kosan milik Kakek Ryan itu tampak selalu terkunci sejak Rabu 24 Juni 2015 kemarin. Saat wartawan hendak memasuki kos-kosan itu dan bertanya pada penjaga kos-kosan. Penghuni kos mengatakan kalau penjaga kosnya tidak ada. Sedang pemilik kosnya pun ada di Depok.
PILIHAN:
Polisi Belum Temukan Pisau Penusuk PRT di Pasar Minggu
Ini Kronologis Perampokan Sadis di Pasar Minggu
Pembunuh PRT di Pasar Minggu Gasak 20 Gepok Uang Dolar
(ysw)