Calo di Terminal Kampung Rambutan Bikin Resah Pemudik
A
A
A
JAKARTA - Praktik percaloan di Terminal Kampung Rambutan membuat resah penumpang yang hendak menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal tersebut. Minimnya papan petunjuk arah dan pemberitahuan menjadikan para calo leluasa beroperasi di terminal tersebut.
Pantauan SINDOnews pada Selasa 23 Juni para calo terus mengejar para calon penumpang. Padahal di area terminal ada beberapa petugas kepolisian, dinas perhubungan yang berjaga.
Sukma (23) salah satu penumpang bus AKAP mengatakan, kebingungan untuk mencari bus yang berangkat ke Jawa Barat. Seharusnya pihak terminal menaruh papan petunjuk agar para penumpang tidak kesulitan mencari bus. "Saya juga menjadi korban para calo. Tiket bus ke Bandung
yang seharusnya Rp70.000 menjadi Rp150.000," kata Sukma kepada Sindonews, tadi siang. Menurut Sukma, keberadaan calo sungguh meresahkan kami, sebab selain menawarkan kadang calo terkesan memaksa.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Laudin Situmorang membantah jika pihaknya hanya diam saja melihat calo berkeliaran di kawasan Terminal Kampung Rambutan. Menurut Laudin, calo adalah seseorang yang tidak menggunakan seragam atau pun atribut perusahaan dan menawarkan tiket kepada penumpang tentu dengan harga yang lebih tinggi.
Hal tersebut yang bisa dipidanakan.Namun kenyataan di lapangan petugas Perusahaan Ottobus (PO) juga kerap menawarkan dengan cara memaksa, sehingga kenyamanan calon penumpang berkurang.
"Kita sudah membangun tiga posko pengaduan untuk penumpang yang merasa dirugikan. Dalam satu bulan ini sudah ada delapan laporan soal calo. Delapan calo pun sudah kita jebloskan ke tahanan Polsek," ujarnya.
Pantauan SINDOnews pada Selasa 23 Juni para calo terus mengejar para calon penumpang. Padahal di area terminal ada beberapa petugas kepolisian, dinas perhubungan yang berjaga.
Sukma (23) salah satu penumpang bus AKAP mengatakan, kebingungan untuk mencari bus yang berangkat ke Jawa Barat. Seharusnya pihak terminal menaruh papan petunjuk agar para penumpang tidak kesulitan mencari bus. "Saya juga menjadi korban para calo. Tiket bus ke Bandung
yang seharusnya Rp70.000 menjadi Rp150.000," kata Sukma kepada Sindonews, tadi siang. Menurut Sukma, keberadaan calo sungguh meresahkan kami, sebab selain menawarkan kadang calo terkesan memaksa.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Laudin Situmorang membantah jika pihaknya hanya diam saja melihat calo berkeliaran di kawasan Terminal Kampung Rambutan. Menurut Laudin, calo adalah seseorang yang tidak menggunakan seragam atau pun atribut perusahaan dan menawarkan tiket kepada penumpang tentu dengan harga yang lebih tinggi.
Hal tersebut yang bisa dipidanakan.Namun kenyataan di lapangan petugas Perusahaan Ottobus (PO) juga kerap menawarkan dengan cara memaksa, sehingga kenyamanan calon penumpang berkurang.
"Kita sudah membangun tiga posko pengaduan untuk penumpang yang merasa dirugikan. Dalam satu bulan ini sudah ada delapan laporan soal calo. Delapan calo pun sudah kita jebloskan ke tahanan Polsek," ujarnya.
(whb)