DKI Bantu PT KAI Tangani Masalah KCJ
A
A
A
JAKARTA - Sadar akan pentingnya Kereta Commuter Jakarta (KCJ) dalam membantu mobilitas masyarakat di Jakarta, membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berwacana untuk membantu operasional Kereta Commuter Jakarta (KCJ).
Ahok ingin sambil menunggu moda transportasi lainnya rampung dan terintegrasi, KCJ dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat dari dan menuju Jakarta.
Ahok tak menampik, hingga saat ini dalam menjalankan operasionalnya KCJ masih dihadapi segudang masalah, mulai dari banyaknya perlintasan liar, belum stabilnya jarak antar kereta dan waktu tempuh, hingga masih banyaknya stasiun yang belum terintegritas dengan moda transportasi lain, salah satunya TransJakarta.
“Saya sudah bilang ke KCJ, kalau anda mau setiap 2,5 menit kereta lewat, lakuian saja. Orang Macet cuekin saja. Yang penting anda penuhi saja standar itu. Bagaimanapun juga KRL merupakan esensi yang tepat dari kota,” ujar Ahok, usai melaunching Gerbong KRL Tematik HUT Jakarta 488 di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyampaikan, demi menjadikan perjalanan kereta menjadi lancar, dirinya ingin Jakarta tidak ada lagi perlintasan liar maupun sebidang. Karenanya, dia berkomitmen untuk membantu KAI untuk menghapus perlintasan liar dengan mininggikan jalan kereta maupun membuat underpass jalan kendaraan.
Cara semacam itu, kata Ahok, sangat efektif demi menghindari pengunduran waktu bila terjadinya keterlambatan jadwal kereta ketika adanya gangguan di sekitar rel, seperti kecelakaan.
“Jadi begini, kalau ada kereta nabrak orang atau mobil, yang salah bukan kereta, tapi orang itu. Perlintasan liar tidak bisa kita hindari saat ini, maka kami cenderung akan mulai naikan kereta keatas,” ucap Ahok.
Tak hanya itu, Ahok ingin kedepannya proyek penambahan jalan di Jakarta tidak lagi terfokus untuk kendaraan bermotor. Dirinya ingin, APBD yang akan datang, Pemrov DKI melakukan proyek penambahan rasio jalan berbasis rel.
Ahok yakin, selain harga rel sangat murah, kehadiran rel dapat membantu DKI dalam menguraikan macet di masa akan datang. Karenanya dirinya ingin, kedepanya KRL menjadi transportasi yang digemari. Sembari menunggu MRT rampung ditahun 2022.
"MRT fokus di pinggir, kaya barat-timur dan selatan-utara. Tengah-tengahnya yah KRL," jelas Ahok.
Ahok ingin sambil menunggu moda transportasi lainnya rampung dan terintegrasi, KCJ dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat dari dan menuju Jakarta.
Ahok tak menampik, hingga saat ini dalam menjalankan operasionalnya KCJ masih dihadapi segudang masalah, mulai dari banyaknya perlintasan liar, belum stabilnya jarak antar kereta dan waktu tempuh, hingga masih banyaknya stasiun yang belum terintegritas dengan moda transportasi lain, salah satunya TransJakarta.
“Saya sudah bilang ke KCJ, kalau anda mau setiap 2,5 menit kereta lewat, lakuian saja. Orang Macet cuekin saja. Yang penting anda penuhi saja standar itu. Bagaimanapun juga KRL merupakan esensi yang tepat dari kota,” ujar Ahok, usai melaunching Gerbong KRL Tematik HUT Jakarta 488 di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyampaikan, demi menjadikan perjalanan kereta menjadi lancar, dirinya ingin Jakarta tidak ada lagi perlintasan liar maupun sebidang. Karenanya, dia berkomitmen untuk membantu KAI untuk menghapus perlintasan liar dengan mininggikan jalan kereta maupun membuat underpass jalan kendaraan.
Cara semacam itu, kata Ahok, sangat efektif demi menghindari pengunduran waktu bila terjadinya keterlambatan jadwal kereta ketika adanya gangguan di sekitar rel, seperti kecelakaan.
“Jadi begini, kalau ada kereta nabrak orang atau mobil, yang salah bukan kereta, tapi orang itu. Perlintasan liar tidak bisa kita hindari saat ini, maka kami cenderung akan mulai naikan kereta keatas,” ucap Ahok.
Tak hanya itu, Ahok ingin kedepannya proyek penambahan jalan di Jakarta tidak lagi terfokus untuk kendaraan bermotor. Dirinya ingin, APBD yang akan datang, Pemrov DKI melakukan proyek penambahan rasio jalan berbasis rel.
Ahok yakin, selain harga rel sangat murah, kehadiran rel dapat membantu DKI dalam menguraikan macet di masa akan datang. Karenanya dirinya ingin, kedepanya KRL menjadi transportasi yang digemari. Sembari menunggu MRT rampung ditahun 2022.
"MRT fokus di pinggir, kaya barat-timur dan selatan-utara. Tengah-tengahnya yah KRL," jelas Ahok.
(san)