Sidak ke Pasar, Pemkot Jaksel Temukan Tahu & Tuna Berformalin
A
A
A
JAKARTA - Suku Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan makanan di Pasar Cipete Utara, Jakarta Selatan. Hasilnya petugas menemukan kandungan formalin pada ikan tuna dan tahu.
Kepala Suku Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan Sri Hartati mengatakan, jelang Ramadan pihaknya sengaja melakukan pemeriksaan kandungan komoditi pertanian, peternakan, dan perikanan. Untuk kali ini dipusatkan di Pasar Cipete Utara.
Menurut Sri, komiditi peternakan yang diambil untuk diperiksa antara lain ayam dan juga jeroan. Sementara perikanan yaitu udang, tongkol, tuna, cumi, kembung, bandeng, kerang, pindang, dan teri medan.
"Kalau pertanian seperti cabe, kol, anggur, apel, dan lainnya. Untuk peternakan 90 sampel, pertanian 85 sampel, dan perikanan 65 sampel," kata Sri kepada wartawan, Rabu (10/6/2015). Dari hasil pemeriksaan laboratorium, lanjut Sri, ditemukan satu sampel tahu putih dan ikan tuna yang terkandung formalin.
Pedagang yang terbukti menggunakan formalin akan diberikan peringatan dan di data. "Mereka mengaku tidak mengetahui, karena langsung ambil dari pemasok. Kita ingin putus rantainya di sini, jadi mereka juga harus beritahu ke pabriknya bahwa ada kandungan formalin," tegasnya.
Sidak ini pun juga dilakukan serentak di empat pasar lainnya, yakni Pasar Mayestik, Pasar Santa, Pasar Lenteng Agung, dan Pasar Tebet Barat. "Kita ingin lima pasar ini menjadi percontohan. Seperti daging ayam saja saat ini sudah tidak ada yang positif formalin," tandasnya.
Kepala Suku Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan Sri Hartati mengatakan, jelang Ramadan pihaknya sengaja melakukan pemeriksaan kandungan komoditi pertanian, peternakan, dan perikanan. Untuk kali ini dipusatkan di Pasar Cipete Utara.
Menurut Sri, komiditi peternakan yang diambil untuk diperiksa antara lain ayam dan juga jeroan. Sementara perikanan yaitu udang, tongkol, tuna, cumi, kembung, bandeng, kerang, pindang, dan teri medan.
"Kalau pertanian seperti cabe, kol, anggur, apel, dan lainnya. Untuk peternakan 90 sampel, pertanian 85 sampel, dan perikanan 65 sampel," kata Sri kepada wartawan, Rabu (10/6/2015). Dari hasil pemeriksaan laboratorium, lanjut Sri, ditemukan satu sampel tahu putih dan ikan tuna yang terkandung formalin.
Pedagang yang terbukti menggunakan formalin akan diberikan peringatan dan di data. "Mereka mengaku tidak mengetahui, karena langsung ambil dari pemasok. Kita ingin putus rantainya di sini, jadi mereka juga harus beritahu ke pabriknya bahwa ada kandungan formalin," tegasnya.
Sidak ini pun juga dilakukan serentak di empat pasar lainnya, yakni Pasar Mayestik, Pasar Santa, Pasar Lenteng Agung, dan Pasar Tebet Barat. "Kita ingin lima pasar ini menjadi percontohan. Seperti daging ayam saja saat ini sudah tidak ada yang positif formalin," tandasnya.
(whb)