Sepatu Rusak, Polisi Duga Dori Dibunuh dan Diseret ke Danau
A
A
A
DEPOK - Pihak kepolisian menyebut Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tewas dibunuh. Kini polisi yakin Akseyna tak sadarkan diri saat dibuang ke Danau Kenanga UI dengan cara diseret.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, ada dua bukti kuat Akseyna tak sadarkan diri saat tenggelam di Danau Kenanga UI. Pertama, bagian ujung belakang sepatu Akseyna rusak.
"Kami duga kerusakan di ujung belakang sepatunya itu akibat dia diseret dalam kondisi tak sadarkan diri," katanya di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Kedua, sambungnya, ada luka di bibir, telinga, dan kepala. Diduga, ucap Krishna, luka-luka itu adalah akibat penganiayaan. Lebih lanjut, amat mungkin pembunuhnya memilih membuang Akseyna di Danau Kenanga UI pada Rabu 25 Maret 2015. "Hari Rabu itu kan kondisinya hujan saat malam hari," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan logika, agak aneh apabila Akseyna memilih bunuh diri di Danau Kenanga UI. "Danau itu tingginya hanya sekepalanya, apabila dia mau bunuh diri, lebih baik menenggelamkan diri di laut dalam," ucapnya.
Makanya, kata dia, polisi yakin menenggelamkan Akseyna di Danau Kenanga UI adalah perbuatan pembunuh. (Baca: Semasa Hidup, Dori Dikenal Pendiam dan Rajin)
Untuk mengungkap kasus pembunuhan mahasiswa itu, kata dia, pihaknya sudah membentuk Satuan Petugas Khusus (Satgasus) yang terdiri dari Reskrim Polres Metro Depok dan Reskrimum Polda Metro Jaya.
"Sekarang kami sedang mengerucut ke pelakunya," ucap Krishna. (Baca: Ungkap Kematian Dori, Wanita Cantik Ini Datangi Polresta Depok)
Jenazah Akseyna ditemukan pada Kamis 26 Maret pukul 09.30 pagi, saat hujan rintik-rintik mengguyur Kampus UI. Diduga Akseyna ditenggelamkan pada Rabu 25 Maret.
Pasalnya, hasil forensik menyebut Akseyna tewas dua hari sebelum autopsi dilakukan. Autopsi dilakukan pada Jumat 27 Maret 2015.
Sehingga polisi menduga hari Rabu malam itulah Akseyna ditenggelamkan. Sebab sampai siang harinya, masih ada rekan-rekan Akseyna di kampus Fakultas MIPA yang melihat korban nongkrong.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, ada dua bukti kuat Akseyna tak sadarkan diri saat tenggelam di Danau Kenanga UI. Pertama, bagian ujung belakang sepatu Akseyna rusak.
"Kami duga kerusakan di ujung belakang sepatunya itu akibat dia diseret dalam kondisi tak sadarkan diri," katanya di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Kedua, sambungnya, ada luka di bibir, telinga, dan kepala. Diduga, ucap Krishna, luka-luka itu adalah akibat penganiayaan. Lebih lanjut, amat mungkin pembunuhnya memilih membuang Akseyna di Danau Kenanga UI pada Rabu 25 Maret 2015. "Hari Rabu itu kan kondisinya hujan saat malam hari," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan logika, agak aneh apabila Akseyna memilih bunuh diri di Danau Kenanga UI. "Danau itu tingginya hanya sekepalanya, apabila dia mau bunuh diri, lebih baik menenggelamkan diri di laut dalam," ucapnya.
Makanya, kata dia, polisi yakin menenggelamkan Akseyna di Danau Kenanga UI adalah perbuatan pembunuh. (Baca: Semasa Hidup, Dori Dikenal Pendiam dan Rajin)
Untuk mengungkap kasus pembunuhan mahasiswa itu, kata dia, pihaknya sudah membentuk Satuan Petugas Khusus (Satgasus) yang terdiri dari Reskrim Polres Metro Depok dan Reskrimum Polda Metro Jaya.
"Sekarang kami sedang mengerucut ke pelakunya," ucap Krishna. (Baca: Ungkap Kematian Dori, Wanita Cantik Ini Datangi Polresta Depok)
Jenazah Akseyna ditemukan pada Kamis 26 Maret pukul 09.30 pagi, saat hujan rintik-rintik mengguyur Kampus UI. Diduga Akseyna ditenggelamkan pada Rabu 25 Maret.
Pasalnya, hasil forensik menyebut Akseyna tewas dua hari sebelum autopsi dilakukan. Autopsi dilakukan pada Jumat 27 Maret 2015.
Sehingga polisi menduga hari Rabu malam itulah Akseyna ditenggelamkan. Sebab sampai siang harinya, masih ada rekan-rekan Akseyna di kampus Fakultas MIPA yang melihat korban nongkrong.
(mhd)