Wali Kota Jakarta Utara Dibuat Kesal Pertamina
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi dibuat geram dengan pengerjaan pembangunan saluran transimisi gas milik Pertamina di Jalan Plumpang Semper Raya, Koja, Jakarta Utara, yang tak kunjung selesai.
"Bikin macet, genangan juga, bahkan banjir, saluran air mampet, sempurna. Saya nilai itu lamban pembangunannya. Saya akan bersurat ke kementerian terkait kalau pembangunan saluran gas itu lamban terus," ujar Rustam kepada wartawan, Selasa 26 Mei kemarin.
Rustam juga mengatakan telah mengirim surat kepada Pertamina Gas sebanyak dua untuk segera mempercepat proyek pembangunan pipa gas dari Muara Karang hingga Muara Tawar. "Pada Februari dan April saya sudah menyurati pihak terkait. Namun, realisasi dari jawaban mereka yang berjanji untuk mempercepat proyek belum juga terlaksana," tambahnya.
Akibat pengerjaan proyek pipa gas oleh Pertamina Gas di sejumlah lokasi menyebabkan kawasan Plumpang menjadi kotor. Pengerjaan proyek itupun dituding juga memicu kemacetan.
"Bila belum ada realisasi perbaikan dalam waktu tiga hari, saya mengancam mengirim surat keluhan ke Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku kementrian yang mengkordinir seluruh BUMN. Itu proyek pipa gas dikeluhkan diantaranya di Jalan Raya Plumpang, Jalan Raya Tugu, Jalan Raya Cakung Cilincing, dan Jalan Akses Marunda," ujarnya.
Vice President for Coporate Communication PT Pertamina Wianda Arindita Pusponegoro mengatakan, pihaknya berupaya menyelesaikan pembangunan saluran pipa transmisi gas tersebut. Pembangunan tersebut dikerjakan mulai malam hingga dini hari, agar tidak menganggu arus lalu lintas.
"Pengerjaan itu dilakukan pada malam hingga dinihari, agar tidak menganggu lalu lintas. Itu pun harus ekstra hati-hati. Kenapa dikerjakan malam, karena enggak mungkin juga kita kerjakan pagi, kan padat. Selain itu enggak mungkin kami parkirkan pipa-pipa berukuran 24 inchi itu ke pinggir jalan. Kan bisa jadi macet," kata Wianda kepada wartawan, Selasa 26 Mei kemarin.
Dia berjanji akan mempercepat pembangunan tersebut. "Kita akan percepat. Bawa pipanya, di las, dan langsung ditanam. Semua ada target, namun pengerjaannya terbatas, ya itu kami harus ekstra hati-hati," tutupnya.
"Bikin macet, genangan juga, bahkan banjir, saluran air mampet, sempurna. Saya nilai itu lamban pembangunannya. Saya akan bersurat ke kementerian terkait kalau pembangunan saluran gas itu lamban terus," ujar Rustam kepada wartawan, Selasa 26 Mei kemarin.
Rustam juga mengatakan telah mengirim surat kepada Pertamina Gas sebanyak dua untuk segera mempercepat proyek pembangunan pipa gas dari Muara Karang hingga Muara Tawar. "Pada Februari dan April saya sudah menyurati pihak terkait. Namun, realisasi dari jawaban mereka yang berjanji untuk mempercepat proyek belum juga terlaksana," tambahnya.
Akibat pengerjaan proyek pipa gas oleh Pertamina Gas di sejumlah lokasi menyebabkan kawasan Plumpang menjadi kotor. Pengerjaan proyek itupun dituding juga memicu kemacetan.
"Bila belum ada realisasi perbaikan dalam waktu tiga hari, saya mengancam mengirim surat keluhan ke Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku kementrian yang mengkordinir seluruh BUMN. Itu proyek pipa gas dikeluhkan diantaranya di Jalan Raya Plumpang, Jalan Raya Tugu, Jalan Raya Cakung Cilincing, dan Jalan Akses Marunda," ujarnya.
Vice President for Coporate Communication PT Pertamina Wianda Arindita Pusponegoro mengatakan, pihaknya berupaya menyelesaikan pembangunan saluran pipa transmisi gas tersebut. Pembangunan tersebut dikerjakan mulai malam hingga dini hari, agar tidak menganggu arus lalu lintas.
"Pengerjaan itu dilakukan pada malam hingga dinihari, agar tidak menganggu lalu lintas. Itu pun harus ekstra hati-hati. Kenapa dikerjakan malam, karena enggak mungkin juga kita kerjakan pagi, kan padat. Selain itu enggak mungkin kami parkirkan pipa-pipa berukuran 24 inchi itu ke pinggir jalan. Kan bisa jadi macet," kata Wianda kepada wartawan, Selasa 26 Mei kemarin.
Dia berjanji akan mempercepat pembangunan tersebut. "Kita akan percepat. Bawa pipanya, di las, dan langsung ditanam. Semua ada target, namun pengerjaannya terbatas, ya itu kami harus ekstra hati-hati," tutupnya.
(whb)