Baru Direvitalisasi, Kondisi Terminal Rawamangun Memprihatinkan
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Terminal Rawamangun, Jakarta Timur yang baru saja direvitalisasi dalam kondisi memprihatinkan. Pasalnya, konstruksi jalur masuk bus menuju terminal terlalu kecil, sehingga bus besar tidak bisa masuk ke dalam terminal.
Pantauan di lapangan, jalur masuk bus menuju Terminal Rawamangun tidak bisa digunakan secara maksimal. Pasalnya masih ada bangunan kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur.
Akibatnya satu jalur bus belum bisa digunakan. Sementara jalur bus lainnya terpaksa sedikit dibelokkan agar bisa terpakai. Itu pun bus yang bisa melintas dan hendak masuk bukan yang berbadan besar.
Di jalur angkutan kota yang berbentuk tikungan tajam, kini sudah diperbaiki di mana lebar jalur telah diperbesar. Sebelumnya jalur itu dikeluhkan karena sangat sempit sehingga angkot yang hendak melintas mengalami lecet pada bagian bodi mobil.
Terkait keberadaan kantor sudin, rencananya bakal dibongkar dan dipindahkan ke gedung baru Terminal Rawangun. Kasubag Tata Usaha UP Terminal Dishub dan Transportasi DKI Jakarta Didi Supardi mengatakan, belum tahu kapan Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) akan melakukan pembongkaran.
"Kita sudah surati BPKAD, nanti ada penghapusan tapi bukan kita yang merobohkan karena itu barang (gedung) milik negara," kata Didi Selasa 26 Mei kemarin. Didi menambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, bus berbadan besar tidak bisa masuk.
Alhasil hanya bus berbadan kecil saja yang bisa melintas. "Kalau bus AKAP memang tidak bisa masuk, karena tidak muat. Yang boleh masuk cuma bus yang berbadan kecil atau standar," tambahnya. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menggugat konsultan revitalisasi Terminal Rawamangun karena dinilai tak becus bekerja. (Baca: Ahok Akan Gugat Konsultan Revitalisasi Terminal Rawamangun)
Pantauan di lapangan, jalur masuk bus menuju Terminal Rawamangun tidak bisa digunakan secara maksimal. Pasalnya masih ada bangunan kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur.
Akibatnya satu jalur bus belum bisa digunakan. Sementara jalur bus lainnya terpaksa sedikit dibelokkan agar bisa terpakai. Itu pun bus yang bisa melintas dan hendak masuk bukan yang berbadan besar.
Di jalur angkutan kota yang berbentuk tikungan tajam, kini sudah diperbaiki di mana lebar jalur telah diperbesar. Sebelumnya jalur itu dikeluhkan karena sangat sempit sehingga angkot yang hendak melintas mengalami lecet pada bagian bodi mobil.
Terkait keberadaan kantor sudin, rencananya bakal dibongkar dan dipindahkan ke gedung baru Terminal Rawangun. Kasubag Tata Usaha UP Terminal Dishub dan Transportasi DKI Jakarta Didi Supardi mengatakan, belum tahu kapan Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) akan melakukan pembongkaran.
"Kita sudah surati BPKAD, nanti ada penghapusan tapi bukan kita yang merobohkan karena itu barang (gedung) milik negara," kata Didi Selasa 26 Mei kemarin. Didi menambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, bus berbadan besar tidak bisa masuk.
Alhasil hanya bus berbadan kecil saja yang bisa melintas. "Kalau bus AKAP memang tidak bisa masuk, karena tidak muat. Yang boleh masuk cuma bus yang berbadan kecil atau standar," tambahnya. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menggugat konsultan revitalisasi Terminal Rawamangun karena dinilai tak becus bekerja. (Baca: Ahok Akan Gugat Konsultan Revitalisasi Terminal Rawamangun)
(whb)