Nikah Pakai WO, Calon Pengantin Harus Teliti & Waspada
A
A
A
JAKARTA - Bagi pasangan yang hendak menikah dan menggunakan wedding organizer (WE) sebaiknya harus berhati-hati. Karena, sebanyak 58 pasangan calon suami istri gagal melakukan pernikahan lantaran tertipu dengan jasa WE tersebut.
Maka itu, kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Yogo Tri Hendiarto menyarankan, pengguna jasa WO harus teliti dan waspada. Sudah seharusnya pengguna jasa ini melakukan cek dan ricek terhadap rekam jejak layanan penyediaan jasa WO itu.
"Meminta testimoni dari orang yang pernah menggunakan jasanya, sehingga bisa terlihat reputasi WO tersebut," kata Yogo saat dihubungi, Kamis 21 Mei 2015.
Reputasi sebuah WO, kata dia, bisa dilihat dari daftar nama yang pernah menggunakannya. Kemudian bisa dilihat dari situs WO tersebut. "Apakah namanya terkenal atau tidak itu bisa terlihat di websitenya," ujarnya.
Modus seperti ini, kata dia, bukan hal baru. Karena pelaku kejahatan akan terus melakukan hal lain untuk tujuan mendapatkan materi. (Baca: Ditipu WO, 58 Calon Pengantin Gagal Nikah)
Secara teori, mereka akan melakukan proses inovasi. "Tujuannya mendapatkan materi dengan cara tidak sah yaitu menipu," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 58 calon pasangan suami istri melaporkan WO Wawai Bridal milik pasangan suami istri, Ali Mahmudin (45), dan istrinya Wulan Sibarani (43). Karena, pasangan suami istri (pasutri) itu telah menipu puluhan calon pengantin tersebut.
Tidak hanya itu, salah seorang pegawainya Euis Purnama Sari (34), juga mengaku tidak pernah digaji selama delapan bulan. Ketika ditanya mengenai gaji, kata Euis, Wulan selalu bilan sepi order padahal lagi ramai.
"Aku saja sudah delapan bulan tak digaji, katanya Mbak Wulan sepi order. Padahal yang berencana menggunakan jasa kami cukup banyak lho," kata Euis saat dihubungi melalui saluran teleponnya, Kamis 21 Mei 2015.
Maka itu, kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Yogo Tri Hendiarto menyarankan, pengguna jasa WO harus teliti dan waspada. Sudah seharusnya pengguna jasa ini melakukan cek dan ricek terhadap rekam jejak layanan penyediaan jasa WO itu.
"Meminta testimoni dari orang yang pernah menggunakan jasanya, sehingga bisa terlihat reputasi WO tersebut," kata Yogo saat dihubungi, Kamis 21 Mei 2015.
Reputasi sebuah WO, kata dia, bisa dilihat dari daftar nama yang pernah menggunakannya. Kemudian bisa dilihat dari situs WO tersebut. "Apakah namanya terkenal atau tidak itu bisa terlihat di websitenya," ujarnya.
Modus seperti ini, kata dia, bukan hal baru. Karena pelaku kejahatan akan terus melakukan hal lain untuk tujuan mendapatkan materi. (Baca: Ditipu WO, 58 Calon Pengantin Gagal Nikah)
Secara teori, mereka akan melakukan proses inovasi. "Tujuannya mendapatkan materi dengan cara tidak sah yaitu menipu," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 58 calon pasangan suami istri melaporkan WO Wawai Bridal milik pasangan suami istri, Ali Mahmudin (45), dan istrinya Wulan Sibarani (43). Karena, pasangan suami istri (pasutri) itu telah menipu puluhan calon pengantin tersebut.
Tidak hanya itu, salah seorang pegawainya Euis Purnama Sari (34), juga mengaku tidak pernah digaji selama delapan bulan. Ketika ditanya mengenai gaji, kata Euis, Wulan selalu bilan sepi order padahal lagi ramai.
"Aku saja sudah delapan bulan tak digaji, katanya Mbak Wulan sepi order. Padahal yang berencana menggunakan jasa kami cukup banyak lho," kata Euis saat dihubungi melalui saluran teleponnya, Kamis 21 Mei 2015.
(mhd)