Antisipasi Kekerasan Anak, RW Diminta Buat Tim Khusus
A
A
A
JAKARTA - Setiap Rukun Warga (RW) diminta untuk membuat tim khusus untuk perlindungan anak. Pasalnya, hal itu guna mengantisipasi tindak kekerasan dan penelantaran terhadap anak.
"Makanya, gimana kalau di tiap RW itu ada Tim Perlindungan Anak, misalnya KPAI, Satgas Perlindungan Anak atau lainnya," kata Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto di Jakarta, Senin (18/5/2015).
Menurut dia, tim khusus tersebut untuk memantau anak yang ada di lingkungannya. Bahkan, tim tersebut mengkampanyekan mendidik anak yang baik.
"Ini untuk memantau secara mendalam pada anak sekaligus sebagai kampanye mendidik anak yang baik," pungkasnya.
Kak Seto mengakui, kasus kekerasan terhadap lima anak di perumahan Citra Gran Cibubur, Bekasi, tidak akan terbongkar kalau tidak ada broadcast dan sampai ke KPAI. Kalau siaran tersebut juga tidak ditindaklanjuti.
"Kasus ini kalau tidak sampai ke KPAI pun mungkin akan padam," ujarnya.
Selain membentuk tim khusus, kata Kak Seto, menyarankan agar pihak pemerintah segera menerbitkan buku panduan tentang cara mendidik yang baik, dan disebarkan ke tiap pelosok yang ada di kota Jakarta. Bahkan sampai ke pelosok Indonesia.
"Kementerian dari Direktorat Keluarga, terbitkan segera buku panduan untuk mendidik yang baik. Buku pun harus disebar ke pelosok, bisa melalui kecamatan atau kelurahan. Seminar akan pendidikan anak di kalangan orangtua dan anak pun harus digiatkan lagi," tuturnya.
"Makanya, gimana kalau di tiap RW itu ada Tim Perlindungan Anak, misalnya KPAI, Satgas Perlindungan Anak atau lainnya," kata Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto di Jakarta, Senin (18/5/2015).
Menurut dia, tim khusus tersebut untuk memantau anak yang ada di lingkungannya. Bahkan, tim tersebut mengkampanyekan mendidik anak yang baik.
"Ini untuk memantau secara mendalam pada anak sekaligus sebagai kampanye mendidik anak yang baik," pungkasnya.
Kak Seto mengakui, kasus kekerasan terhadap lima anak di perumahan Citra Gran Cibubur, Bekasi, tidak akan terbongkar kalau tidak ada broadcast dan sampai ke KPAI. Kalau siaran tersebut juga tidak ditindaklanjuti.
"Kasus ini kalau tidak sampai ke KPAI pun mungkin akan padam," ujarnya.
Selain membentuk tim khusus, kata Kak Seto, menyarankan agar pihak pemerintah segera menerbitkan buku panduan tentang cara mendidik yang baik, dan disebarkan ke tiap pelosok yang ada di kota Jakarta. Bahkan sampai ke pelosok Indonesia.
"Kementerian dari Direktorat Keluarga, terbitkan segera buku panduan untuk mendidik yang baik. Buku pun harus disebar ke pelosok, bisa melalui kecamatan atau kelurahan. Seminar akan pendidikan anak di kalangan orangtua dan anak pun harus digiatkan lagi," tuturnya.
(mhd)