Produksi Sabu, Satu Keluarga di Kapuk Muara Diringkus BNN

Selasa, 28 April 2015 - 04:30 WIB
Produksi Sabu, Satu Keluarga di Kapuk Muara Diringkus BNN
Produksi Sabu, Satu Keluarga di Kapuk Muara Diringkus BNN
A A A
JAKARTA - Pembuat narkoba jenis sabu di Rumah Susun (Rusun) Kapuk Muara Blok B lantai III, nomor 14, RT02/09, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN).

Mereka adalah Hoy Cheng Yang (60) Ibu dari Hoy, Nicky alias Alex (38). Adik dari Nicky, Sani (34), dan pacar Nicky, Naomi alias Pinpin (35) ikut dibawa petugas.

Kepala BNN Komjen Anang Iskandar mengatakan, pihaknya mengamankan beberapa jerijen berisi bahan kimia pembuat sabu, enam plastik bahan soda api, dan 150 gram sabu siap edar ikut diamankan. Pihaknya juga sudah melakukan pemantauan selama sebulan terakhir.

"Ini bisa dibilang pabrik sabu mini, ada kitchen laboraturium dengan peralatan lengkap. Kasusnya hampir sama kaya di Medan dan Aceh yang kami tangkap beberapa waktu lalu," ungkap Anang di Jakarta, Senin 27 April 2015.

Meskipun hanya pabrik rumahan dan skalanya kecil, kata Anang, pabrik rumahan itu memiliki omzet sangat besar dengan pencapaian satu milyar setiap kali menghasilkan satu kilo sabu berkualitas internasional.

Demi mendapatkan kualitas sabu berkualitas Internasional, para pelaku bahkan sampai mengimport bahannya dari luar negeri. Bahan itu, lanjut Anang, akan dicampurkan dengan senyawa kimia atau obat yang dapat dibeli di beberapa apotek Indonesia yang telah dicampur.

"Pabrik ini melibatkan ibunya. Produksi memang paling banyak satu sampai setengah kilo, tapi kalau rutin coba bayangkan? Untuk bahannya, empat kilo bahan dapat menghasil satu kilo sabu," tuturnya.

Atas perbutan keempat pelaku dengan mengedarkan dan membuat bahan narkoba, kata dia, pihaknya akan menjerat pelaku dengan hukuman mati. Karena melanggar Undang-undang nomor 35 tentang Narkotika.

Sementara itu, terkait aktifitas satu keluarga itu, sejumlah tetangga mengaku tidak mengetahuinya. Menurutnya, keluarga Hoy terkenal dengan pribadi yang tertutup.

"Enggak tahu mereka mah, enggak pernah ngobrol sama warga," ucap Sarti (38), penghuni rusun Blok B Lantai IV.

Senada, Aditya (30), penghuni rusun di Lantai II. Dia mengaku tak mengenali sedikitpun pemilik sekaligus penghuni di rusun bernomor 14 itu.

"Sama sekali enggak kenal. Kelihatan mereka keluar malam, atau enggak pulangnya malam hari," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4093 seconds (0.1#10.140)